Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hai Milenial, Mau Coba Bisnis di Industri Anti-Mainstream? Coba Ini Deh!

Hai Milenial, Mau Coba Bisnis di Industri Anti-Mainstream? Coba Ini Deh! Kredit Foto: Unsplash/John Cameron
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jika melihat permasalahan sampah yang tidak juga ditemukan jalan keluarnya, dan juga menyaksikan generasi milenial yang berbondong-bondong menjadi pengusaha. Kenapa milenial tidak menjadikan pengolahan sampah sebagai kewirausahaan? Ide cemerlang bukan?

Seiring berjalannya waktu, perkembangan baru terjadi memudahkan upaya manusia dan membuat hidup lebih mudah. Dengan ekosistem yang berubah, penduduk cenderung mengabaikan beberapa aspek kehidupan dan berkontribusi terhadap kerusakan tanpa disadari.

Baca Juga: 7 Ide Bisnis dengan Modal Murah untuk Introvert

Dalam gaya hidup yang stabil, penghuni planet ini menghasilkan banyak limbah. Butuh berhari-hari, bahkan berbulan-bulan untuk membentuk tumpukan besar sampah yang akhirnya dibuang ke tempat sampah kota. Skenario ini biasa terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Akumulasi limbah memicu masalah besar dan penyakit di daerah sekitarnya.

Menilik hal tersebut, mengatur limbah bisa menjadi tugas berdesak-desakan bagi rezim dan program-program yang dipimpin pemerintah lainnya. Dengan begitu, jika milenial hendak mengambil bagian, maka banyak masalah dapat diselesaikan.

Baca Juga: Milenial, Jangan Anggap Sepele 3 Soft Skill Ini di Dunia Kerja

Saat ini, milenial dapat memilih bisnis pengelolaan limbah apa pun sesuai dengan minat dan kelayakan mereka karena seperti industri lain, industri pengelolaan limbah itu sendiri luas. Di antaranya, pengelolaan limbah medis, pengelolaan limbah makanan, pengelolaan limbah komersial, limbah elektronik dan limbah hijau. Berkaca pada keuntungan, bisnis pengelolaan limbah sangat menguntungkan dan terdiri dari pesaing yang lebih rendah.

1. Pilih Bidang di Industri

Karena bisnis pengelolaan limbah beragam, disarankan memilih bidang tertentu di industri tersebut. Menawarkan beragam jenis layanan pengelolaan limbah kepada pelanggan menjadi menakutkan; jadi, pilih satu ceruk khusus.

Melansir dari Entrepreneur.com (7/2/2019), Arpita Khadria, yang menjalankan Wastexpert, bisnis pengelolaan limbah makanan, mengatakan, “Pengelolaan limbah makanan adalah gunung besar yang harus didaki bagi kita semua sebagai warga negara dan bisnis. Dengan berfokus pada model bisnis ini, perusahaan mencoba mengurangi limbah organik yang ditambahkan ke tempat pembuangan sampah. ”

Jadi, untuk memilih jenis bisnis yang berbeda, sangat penting untuk meneliti pasar, memilih ide, mengukur cakupan bisnis yang dipilih dan memulai bisnis.

2. Gunakan Teknologi yang Tepat

Di masa depan, teknologi memainkan peran penting dalam membuat operasi bisnis lebih cepat dan lebih cepat lagi. Dari pelacakan armada truk hingga pengelolaan inventaris, teknologi digunakan di hampir setiap domain.

Baca Juga: Buka 4 Ide Bisnis Pariwisata Ini, Enggak Perlu Modal Banyak Loh

Niveda, salah satu pendiri TrashCon, mengatakan, “teknologi sangat penting untuk mendaur ulang limbah yang terkumpul di lokasi TPA. Dengan menggunakan teknologi, seorang wirausahawan dapat membantu 20.000 orang dan selanjutnya, membantu menggunakan kembali lima ton sampah yang terakumulasi setiap hari. Jadi, pemilahan limbah, yang dianggap sebagai kegiatan yang melelahkan, sekarang tidak memerlukan tenaga kerja manual karena intrusi mesin otomatis telah meringankan tugas.”

Jadi, calon wirausahawan harus memanfaatkan teknologi dan mempercepat operasi dalam bisnis.     

3. Mengelola Biaya Sangat Penting

Mirip dengan industri lain, keuangan adalah tulang punggung bisnis pengelolaan limbah. Untuk menjaga kesehatan keuangan bisnis, pengusaha harus mengawasi biaya overhead dan mencoba strategi untuk memotong biaya.

Baca Juga: 6 Bisnis yang Enggak Perlu Uang untuk Modal

Shaila, direktur Rashi E-waste Solutions Private Limited, mengatakan, “Sesuai industri mana pun, mengatur biaya sangat penting bagi pengusaha atau yang lainnya, bisnis akan segera tumbang dalam perlombaan. Untuk mengatur biaya, pengusaha harus meningkatkan penjualan untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan laba. Ada strategi yang luas untuk mengurangi biaya di setiap ceruk tertentu, pengusaha perlu belajar mengenalinya.”

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Murah untuk Mahasiswa

Jadi, sebelum mengambil peran wirausaha, generasi milenial harus memahami model bisnis yang dipilih dan memeriksa model dengan tepat untuk menjaga bisnis tetap berjalan.

Generasi Millenial harus berkonsentrasi pada dasar-dasar ini untuk membangun bisnis pengelolaan limbah yang berkembang.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: