Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuma 30% Warga Jabar Paham Teknis Pencoblosan

Cuma 30% Warga Jabar Paham Teknis Pencoblosan Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemahaman masyarakat terhadap teknis pencoblosan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 masih dinilai minim. 

Anggota Komisi I DPRD Jabar, Yusuf Fuadz mengatakan berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan di berbagai wilayah Jawa Barat menunjukan bahwa faktor kertas suara yang berukuran lebih lebar dengan jumlah pilhan yang banyak sedikit membingungkan calon pemilih Pemilu 2019. 

"Bahkan orang yang sudah tua membutuhkan waktu sampai 11 menit untuk melakukan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS)," katanya kepada wartawan di Bandung, Kamis (8/2/2019).

Baca Juga: KPU Bakal Putar Film Pendek di Debat Kedua, Reaksi PKS...

Melihat kondisi tersebut, sosialisasi secara masif harus terus dilakukan. Ia menuturkan sampai saat ini sekitar 16% calon pemilih belum menentukan pilihannya. "Hasil suvey mencatat  masih ada 16% yang belum menentukan pilihannnya,"imbuhnya 

Dia menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menampilkan alat peraga kampanye yang sesuai dengan kubutuhan daerah pemilih. Misalnya, Kabupaten Sukabumi hanya disediakan 16 baligo sosialisasi kampanye sedangkan wilayah tersebut mencakup 47 kecamatan. 

Baca Juga: Ibarat Mata Pisau, Media Bisa Perkeruh atau Jernihkan Masyarakat pada Pemilu 2019

"Artinya tidak semua kecamatan memiliki alat peraga kampanye yang sesuai. Jadi ke depan sosialisasi tersebut harus terus dilakukan," tegasnya.

Meski demikian, lanjut Yusuf, sampai saat ini masyarakat masih antusias dalam mengikuti Pilpres maupun Pileg 2019 mendatang. Ia memprediksi, calon pemilih akan lebih mendahulukan pilpres dibandingkan pileg.

"Selama ini saya belum melihat masyarakat yang cuek terhadap Pemilu yang akan dilakukan tahun ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: