Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masa Depan Pasar Properti Australia Diprediksi Cerah

Masa Depan Pasar Properti Australia Diprediksi Cerah Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Crown Group memprediksi harga properti pada 2019 akan tumbuh positif karena didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat dan kurangnya pasokan hunian baru, serta sektor pendanaan bagi para pengembang.

Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito meyakini kepercayaan akan kembali tumbuh di antara investor dan para pembeli hunian di Australia tahun ini karena faktor ekonomi yang mendasarinya masih kuat.

"Tahun ini kita akan melihat bangkitnya kepercayaan terhadap pasar properti  Australia," kata dia melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Iwan menambahkan, "Semua hal fundamental yang dibutuhkan ada untuk menopang pertumbuhan dan para pembeli bisa melihat masa depan yang cerah. Pertama, ekonomi masih sangat kuat. Kami memiliki rekor dunia untuk pertumbuhan ekonomi yang konsisten selama 28 tahun, dengan rata-rata sekitar 3% per tahun."

Daya beli di Australia pun dinilai masih kuat, ditambah dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang cukup cerah. Pengangguran berada pada tingkat terendah dalam sejarah atau sebesar 5% (ABS Des 2018).

"Ini (tingkat pengangguran rendah) akan meningkatkan daya beli yang lebih besar. Suku bunga berada pada level terendah yang pernah ada, dengan reserve bank yang menetapkan suku bunga sebesar 1,5% pada Februari 2019 dan inflasi tetap rendah dan stabil pada kisaran 1,8 %," jelas Iwan.

Baca Juga: Crown Group Garap 4 Proyek Hunian Senilai Rp50 Triliun, Salah Satunya di Jakarta

Baca Juga: Bangun Apartemen Ekslusif, Crown Group Kucurkan Rp10 Triliun

Iwan Sunito juga mengatakan, Crown Group telah mengembangkan proyek-proyek hunian apartemen kelas atas di Sydney selama 22 tahun dan menyaksikan biaya pengembangan yang meningkat dari tahun ke tahun tanpa ada tanda-tanda segera berkurang. "Ini akan menekan harga apartemen untuk terus naik," katanya.

"Biaya pinjaman untuk pengembang telah naik, biaya bahan bangunan meningkat, dan waktu memulai proyek off the ground lebih lambat. Diperlukan waktu lebih lama untuk memenuhi permintaan presales yang dibutuhkan bank, yang menambah tekanan pada keseluruhan biaya," imbuhnya.

Iwan pun mengatakan, "Ada keterbatasan lahan yang tersedia di kota-kota utama Australia untuk proyek-proyek pembangunan, yang memperketat pasokan. Sebagai hasilnya, kami berharap akan melihat harga apartemen terus naik tahun ini dengan pertumbuhan satu digit untuk properti di lokasi yang tepat dan pengembangan yang tepat."

Sementara itu, Head of Major Project Sales Crown Indonesia, Herman Suwito, mengatakan, Australia adalah negara yang memiliki ekonomi stabil.

"Bagi investor, kondisi saat ini merupakan peluang untuk melakukan investasi yang akan berbuah dalam jangka panjang," katanya.

"Melihat kondisi ekonomi Australia yang relatif stabil dan kemampuan daya belinya, kita akan melihat pasar properti Australia tumbuh tahun ini," tutupnya.

Crown Group saat ini sedang menyelesaikan empat proyek apartemen utama di Sydney, yakni Infinity by Crown Group, Waterfall by Crown Group, Eastlakes Live by Crown Group, dan Mastery by Crown Group.

Pada 2019, Crown Group akan mulai mengembangkan proyek-proyek terbarunya di Brisbane, Melbourne, Los Angeles, dan Jakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: