Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahmudi Fukumoto, dari Kuli Bangunan Hingga Jadi Pengusaha Sukses di Jepang

Mahmudi Fukumoto, dari Kuli Bangunan Hingga Jadi Pengusaha Sukses di Jepang Kredit Foto: Unsplash/Hunters
Warta Ekonomi, Surabaya -

Mahmudi Fukumoto, pengusaha Jepang asal Tulung Agung, Jawa Timur, hadir dalam acara yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bertajuk Seminar Nasional Media: "Yang Muda yang Berkarya: Generasi Milenial Optimis Menyongsong Revolusi Media Digital", dalam rangkaian Hari Pers Nasional (2019) di Surabaya.

"Percaya diri, punya mimpi dan niat baik, berani memperjuangkan ide jadi kenyataan, memegang etika dan ikhlas, menghargai waktu, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada," ujar Mahmudi Fukumoto di Garden Palace Hotel, Surabaya, Kamis (7/2/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), mengatakan, menurut hasil penelitian orang Indonesia hanya 7 menit sehari tidak pegang ponsel, sedangkan orang asing hanya 3,5 jam sehari pegang ponsel, berdasarkan pengalaman dia bekerja di Jepang, memang benar tak banyak waktu bisa main ponsel.

"Dalam bekerja seseorang diatur oleh waktu yang ketat," tukas Gus Ipul.

Sebagai informasi, pengusaha Mahmudi Fukumoto yang mengisi waktu kecilnya di Tulungagung, tercatat sebagai salah satu pengusaha Indonesia yang cukup sukses di Jepang. Ia mengatakan, Ia sering tidak bisa makan tiga kali sehari. Awalnya, Ia merintis usaha di negeri sakura itu sebagai kuli batu.

Berkat  kerja keras, gigih, rajin ibadah, maka lulusan Madrasah Aliyah tersebut sekarang memiliki beberapa perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor, travel, dll. Selain itu dia dipercaya oleh perkumpulan UMKM di Jepang, sebagai Presiden IJS (Indonesia Japan Solution), yang di dalamnya berisi pengusaha-pengusaha UMKM Jepang.

Turut hadir dalam acara tersebut Angki Trijaka (IeSPA), Gigih Septianto (secare.id) Kamidia (Kreatif industri), di depan para generasi milenial, baik pelajar, mahasiswa, hingga pelaku startup.

Mereka menyarankan, bagi milenial yang mau memulai usaha, penting untuk punya mimpi, seperti yang dilakukan Angki Trijaka saat membangun IeSPA, juga niat baik agar dengan IT dan ide-idenya bisa membantu banyak orang seperti yang dilakukan Gigih Septianto dengan usahanya WeCare.

Selain itu perlu terampil memadukan media sosial, dengan kreasi-kreasi 10 langkah kedepan sehingga tidak takut ditiru, seperti yang dilakukan Nadya Kirana, Afina Candarini, dan Istafiana Candrarini (tidak hadir) dengan produk fesyennya "kamidia" yang kini brandnya jadi "kami" saja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: