Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rekam Aktivitas Pengguna iPhone Diam-diam, Apple Ultimatum Sejumlah Aplikasi

Rekam Aktivitas Pengguna iPhone Diam-diam, Apple Ultimatum Sejumlah Aplikasi Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Apple meminta pengembang aplikasi untuk menghapus atau mengungkapkan penggunaan kode analitik yang berfungsi merekam pengguna berinteraksi melalui aplikasi dalam perangkat iPhone mereka. Bila tidak, pengembang aplikasi harus menghapus aplikasi mereka dari App Store.

Melalui pos elektronik, juru bicara Apple mengklaim perlindungan privasi pengguna merupakan hal penting di ekosistem Apple. Pedoman peninjauan di App Store mengharuskan aplikasi meminta persetujuan pengguna secara gamblang dan memberikan indikasi visual yang jelas saat merekam, masuk dalam akun, atau mencatat aktivitas penggunanya.

"Kami telah memberi tahu pengembang yang melanggar persyaratan dan pedoman privasi yang ketat ini. Bila perlu, kami akan segera bertindak," tambahnya seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (8/2/2019).

Baca Juga: Kepala Ritel Apple Undurkan Diri, Tidakkah Berisiko untuk Perusahaan?

Baca Juga: Apple Bawa Microsoft Office ke Mac App Store

Berdasarkan investigasi TechCrunch, perusahaan besar seperti Expedia, Hollister, dan Hotels.com menggunakan alat analisis pihak ketiga untuk merekam setiap aktivitas dalam aplikasi. Terlebih, tidak ada notifikasi meminta izin kepada pengguna dan tidak ada pernyataan dalam kebijakan privasi berisi perekaman aktivitas aplikasi pengguna. Secara tegas, Apple melarang aplikasi yang diam-diam mengumpulkan data tanpa izin pengguna.

Pada Kamis (7/2/2019), Apple mengirim pesan yang berbunyi, "Aplikasi Anda menggunakan perangkat lunak analitik untuk mengumpulkan dan mengirim data pengguna atau perangkat kepada pihak ketiga tanpa persetujuan pengguna."

Pengembang yang menerima pesan itu memiliki waktu kurang dari sehari untuk menghapus kode dan memuat ulang aplikasi yang telah diperbaiki. Bila tidak, aplikasi yang terindikasi melanggar kebijakan itu akan dilenyapkan dari App Store.

Alat analitik yang dimaksud bernama Glassbox. Dengan alat itu, perusahaan bisa mengintegrasikan teknologi perekaman layar ke dalam aplikasi mereka dan memutar ulang interaksi pengguna memakai aplikasi itu. Penggunaannya diklaim sebagai upaya mengurangi bug di aplikasi. Namun, pihak pengembang tak memberitahu pengguna mengenai perekaman itu dalam kebijakan privasi mereka.

Saat ditanya mengenai penghapusan aplikasi di App Store, pihak Glassbox berkata, "Kami berkomunikasi dengan Apple melalui pelanggan."

Glassbox juga tersedia di Google Play Android, yang juga melarang pengumpulan data secara diam-diam oleh aplikasi. Hingga saat ini mereka belum memberi komentar mengenai langkah untuk melarang kode perekaman layar.

Masalah ini merupakan gangguan privasi terbaru yang memaksa Apple untuk melindungi pelanggan dari pelanggaran kebijakan yang dilakukan pengembang aplikasi. Pekan lalu, Apple juga melarang aplikasi penelitian Facebook yang membayar para remaja untuk mengumpulkan semua data mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: