Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alumni Trisakti, Alasannya: Bisa Usut Kematian 4 Mahasiswa pada 1998

Alumni Trisakti, Alasannya: Bisa Usut Kematian 4 Mahasiswa pada 1998 Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alumni Universitas Trisakti menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin karena menilai pasangan nomor urut 01 itu dapat menyelesaikan kasus Semanggi 1998 yang menewaskan empat orang mahasiswa Universitas Trisakti.

"Saya yakin Jokowi memiliki cara untuk menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran HAM 1998, dan segera diselesaikan," kata Ketua Alumni Trisakti Muanto Hatta di Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf, di Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Dia mengaku tidak meragukan komitmen Jokowi dalam menyelesaikan kasus dugaan pelanggaran HAM 98 sehingga tidak perlu membuat desakan kepada Jokowi.

"Kami tidak perlu mendesak kepada beliau karena yakin komitmen menyelesaikan kasus 1998 namun kami akan menjaga dan mengawal komitmen tersebut," ujarnya.

Dia mengapresiasi sikap Jokowi yang akan menjadikan empat mahasiswa yang tewas di Semanggi tahun 1998 sebagai pahlawan nasional. Menurut dia, Alumni Trisakti berpesan agar masyarakat dalam lima tahun kedepan bisa tetap menikmati kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para pahlawan reformasi dan tidak terbelenggu masalah masa lalu.

"Kami juga berpesan agar masyarakat tidak salah memilih dan tidak memilih pemimpin memiliki masalah HAM," katanya.

Dia mengatakan acara puncak deklarasi tersebut akan digelar di Senayan pada Sabtu (8/2) dan akan dihadiri sekitar 10 ribu alumni Trisakti dari berbagai daerah.

Dalam acara tersebut, Ketua Senat Mahasiswa Trisakti tahun 1998, Julianto Hendro menceritakan bagaimana para mahasiswa, dosen, karyawan dan seluruh civitas Trisakti bersatu dalam menyuarakan perubahan di Indonesia ketika itu. Namun menurut dia, upaya perubahan itu dibalas dengan rentetan senjata yang berimbas pada tewasnya empat mahasiswa Trisakti ketika itu.

"Kami terus memperjuangkan keadilan, selain melalui pengadilan ad hoc, juga berproses di politik. Saya melihat ketika itu Prabowo dipanggil namun hanya berlinang air mata dan mengatakan akan ke rumah keluarga korban," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: