Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Dorong Anak Muda Manfaatkan Kesempatan

Jokowi Dorong Anak Muda Manfaatkan Kesempatan Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo mendorong anak-anak muda di Indonesia memanfaatkan kesempatan di berbagai bidang.

"Saya pikir anak-anak muda dengan dinamikanya sekarang cepat sekali menangkap 'opportunity' (kesempatan) di berbagai titik, sangat beda sekali dengan saya memulai dulu, sekarang ada 'fashion stylist', ada barista, ada fotografi dan macam-macam, dan itu bisa menghasilkan (uang) semua yang tidak sedikit," kata Presiden Joko Widodo di acara Festival Terampil di Jakarta, Sabtu (9/2/2019).

Festival Terampil adalah kegiatan kolaborasi antara Kementerian BUMN melalui "Spirit of Millenials BUMN" dengan Inisiator Indonesia untuk membuat pelatihan bagi anak muda. Tahun ini ada lima kelas keterampilan populer yang diajarkan oleh para pakar yaitu "fashion", fotografi, bisnis digital, "make up" dan membuat kopi.

"Saya dulu melihat (anak saya) yang kecil jualan pisang nugget goreng, 'Ini apa toh?' Saya lihat produknya, maaf saya agak meremehkan pertama-tama, tapi begitu anak saya yang kecil ini sudah memiliki 54 cabang, saya tanya, 'Le, ini ongkos produksi berapa? Untung berapa?'. Saya ditunjukkan, omzet per outlet, warungnya berapa, langsung saya kalikan 54, loh pabrik saya yang gede kalah sama dia," ungkap Presiden.

Presiden pun mengakui bahwa anak-anak muda sekarang punya peluang untuk melakukan apa pun karena terjadi perubahan ekonomi global maupun nasional sekaligus perubahan "landscape" sosial, politik dan ekonomi.

"Jadi perilaku-perilaku kita juga berubah, kopi juga punya peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Jangan kalah 'brand-brand' kita dengan 'brand-brand' asing," tegas Presiden.

Presiden mengaku sempat mencoba kopi yang dijual oleh salah satu "brand" kopi asing untuk membandingkan rasa dan harganya.

"Saya coba semua, kalau ketemu saya 'ngopi' di 'brand' asing, jangan dipikir saya seneng 'ngopi' di situ, nanti 'diklik' dikatakan Jokowi suka 'brand' asing, tidak usah saya sebut 'brandnya', saya hanya mau membandingkan harganya dan rasanya. Lalu saya masuk satu outlet ukurannya hanya 5x4 meter, yaitu 'Tuku' pemiliknya masih muda sekali, mau masuk saja 'ngantre', ini apa ngantre panjang sekali?" cerita Presiden.

Presiden pernah datang ke Toko Kopi Tuku di Cipete pada 3 Juli 2017 lalu.

"Saya beli, saya coba, saya rasa-rasakan tidak kalah dengan 'brand' asing itu, betul, artinya kita dapat melakukan itu, lalu saya bandingkan harganya, satu cangkir harganya Rp18 ribu, saya bandingkan dengan (brand asing) di sana Rp60 ribu. Bagaimana saya suruh ke 'brand' asing, rasa sama persis, di sini Rp18 ribu yang sana Rp60 ribu," ungkap Presiden.

Ia pun berharap pemilik Kedai Kopi Tuku segera membuka cabang di tempat lain sebanyak-banyaknya.

"Buka sebanyak-banyaknya, kita harus berani, kalau perlu jejerkan 'brand' asing itu lalu Tuku di sampingnya beradu, berani tidak? Siapa menang siapa kalah? Saya yakin Tuku yang menang," tegas Presiden.

Namun untuk dapat menang dalam kompetisi tersebut, Presiden menilai bahwa semua usaha anak muda harus dimulai dari bawah.

"Mulailah dari yang paling kecil, anak saya (Kaesang Pangarep) mulai belok lagi, 'Pak sekarang saya bisnis lele', Ini apalagi? Hitung-hitugannya seperti apa? Waduh ini lebih gede lagi, lele itu 'demandnya' banyak sekali, tapi suplainya sedikit, tapi saya pesan mengurus hewan yang bernyawa tidak mudah, kalau tangannya tidak dingin bisa mati semua sehari, untung gede, risiko juga gede," kata Presiden mengingatkan. Presiden pun mempersilakan peserta seminar untuk mengembangkan keterampilan mereka setinggi-tingginya.

"Selamat mengikuti Festival Terampil ini dan gunakan semua keterampilan yang saudara-saudara miliki, terserah tadi ada yang mau ikut fotografi hanya mau masang fotonya biar keren di Instagram tapi kalau ada peluang bisa belok ke yang menghasilkan silakan, jadi barista silakan gak papa bisa dimulai menjadi karyawan dulu di warung-warung kopi tidak apa-apa," ujar Presiden.

Presiden pun berpesan agar anak muda tidak merasa rendah diri saat baru memulai usahanya.

"Jangan merasa rendah ketika mulai bekerja, memiliki pengalaman baru, (karena) memiliki usaha tidak perlu tergesa-gesa, tapi menurut saya masa depan hanya milik orang-orang yang berani, milik orang-orang yang berani bekerja keras," kata Presiden.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: