Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Khofifah: Ibu-Ibu Bisa Belajar dari Ibunya Jokowi

Khofifah: Ibu-Ibu Bisa Belajar dari Ibunya Jokowi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Solo -

Ketua Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Khofifah Indar Parawansa mengatakan ibu-ibu JKSN bisa belajar dari "resep" ibunda Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo, yang mempunyai putra berprestasi cemerlang.

"Ibu-ibu JKSN bisa belajar bagaimana 'resepnya' ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo, mempunyai putra bernama pak Jokowi, yang berawal menjadi wali kota, kemudian naik Gubernur, dan sekarang Presiden dengan prestasi cemerlang," kata Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri acara Deklarasi JKSN se-Solo Raya di GOR Sritex Arena Solo, Sabtu (9/2/2019).

Pada acara deklarasi JKSN yang dihadiri Khofifah yang juga Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu, hadir pula ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo, bersama tiga putrinya, Iit Sriyantini, Ida Yati, Titik Relawati serta ribuan kiai dan santri se-Solo Raya. "Mudah-mudahan Allah memudahkan semua langkah pak Jokowi menjadi Presiden pada periode 2019-2024," kata Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Kunci Kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Madura

Baca Juga: Khofifah dan Yenny Wahid Temui Bang Sandi, Ngapain Ya?

Khofifah mengatakan pernah ke lokasi Freeport dan Blok Mahakam. Dulu dikuasasi perusahaan asing, kemudian disebutkan, pak Jokowi antek asing. Ternyata sekarang terjadi sebaliknya, aset-aset yang tadinya dikuasi asing, oleh pak Jokowi dikembalikan ke pangkuan Ibu Pertiwi," kata Khofifah.

"Saya yakin kiai dan santri yang hadir di acara deklarasi JKSN merupakan hamba Allah yang pandai mensyukuri nikmat Allah, dan Allah akan menambahkan kenikmatan yang lebih besar," kata Khofifah.

Selain itu, kata Khofifah, soal pembangunan jalan tol dari Surabaya ke Solo sekarang hanya ditempuh tidak sampai dua jam. Sampaikan kepada mereka yang kurang bisa mensyukuri nikmat Allah.

Khofifah mengatakan JKSN merupakan jaringan kiai santri bersifat rasional, mereka yang tidak ikut dengan relawan-relawan lain bisa bergabung di sini.

JKSN sebetulnya dari pondok pesantren, NU, santri-santri yang tidak terbangun secara struktural dalam kanal-kanal afiliasi atau pertalian politik. Mereka bisa melakukan sampai tahapan implementatif atau suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terinci di JKSN ini. "Jadi, sebenarnya prosesnya seperti itu, berjalan secara nasional. Bahkan, beberapa pimpinan NU di luar negeri datang untuk melakukan deklarasi seperti di Malaysia, Taiwan dan Hong Kong," katanya.

Menurut dia, di Malaysia punya potensi suara sekitar 600 ribu, Hong Kong 300 ribu. Mereka mendukung deklarasi untuk Jokowi-Ma'ruf Amin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: