Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baru Januari Sudah 70 Hoax, Menkominfo Imbau Ini

Baru Januari Sudah 70 Hoax, Menkominfo Imbau Ini Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan terdapat 70 hoax yang beredar selama bulan Januari 2019. Peredaran hoax itu meningkat dibanding tahun lalu selama 10 bulan.

"Nah Januari ini 70 lebih (hoax beredar). Ini baru satu bulan. Ini perkiraannya meningkat dan memang beberapa hari kami melakukan penyisiran," ujarnya di Jakarta, Senin (11/2/2019).

Baca Juga: Kasus Ridwan Kamil Dihentikan, Wow!

Ia menambahkan, laporan hoax yang diverifikasi Kominfo dapat dilihat di website stophoax.id. Di website itu terdapat laporan terkait hoax yang sudah diverifikasi Kominfo.

"Itu setiap harian keluar beberapa hoax yang sudah diverifikasi. Dan saya juga minta dukungan dari masyarakat siapapun media untuk melaporkan kalau ada hoax kami lakukan verifikasi, validasi, dan kami akan kembalikan kepada teman-teman media," jelasnya.

Baca Juga: Fadli Zon 'Ogah' Minta Maaf ke Mbah Moen

Ia menegaskan, pihaknya akan terus menyisir hoax yang beredar. Kemudian, Kominfo akan memvalidasi laporan hoax yang masuk, tetapi ada pula hoax yang hanya bisa diverifikasi dengan kementerian/lembaga terkait berita bohong tersebut.

"Pada saat verifikasi dan validasi tidak semuanya ada di Kominfo. Contoh misalkan kasus apa, kasus yang berkaitan degan kesehatan makan makanan tertentu daun apa mempengaruhi mohon maaf misalkan reproduksinya seorang wanita. Itu nggak bisa kominfo harus tanyakan ke ahlinya ke Kementerian Kesehatan," terangnya.

Rudiantara mengimbau masyarakat tidak meneruskan kembali berita-berita hoax yang tersebar. Sebab, masyarakat dirugikan dari sisi materi dan informasi.

"Dulu orang telepon yang bayar siapa? Yang nelepon, sekarang di era data pakai Whatsapp call yang nelepon bayar yang nerima telepon bayar. Yang ngirim gambar bayar, yang nerima gambar juga byar. Yang kirim video bayar yang terima video bayar. Kita kalau nerima gambar, video, teks yang isinya hoax yang kita nggak sukai kan sebetulnya ya kok saya bayar? Nah dari pada buang buang waktu sayangilah pulsa kita jangan terusi lagi apalagi itu hoax," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: