Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub Minta MRT Persiapkan Bus Pengumpan Untuk Permudah Akses

Menhub Minta MRT Persiapkan Bus Pengumpan Untuk Permudah Akses Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT MRT Jakarta berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Transjakarta serta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek untuk menyiapkan angkutan pengumpan (feeder) serta konsep hunian atau tempat berbasis transportasi (TOD). 

"MRT ini akan mengangkut jumlah penumpang yang banyak, tetapi memang harus persiapan, terutama 'feeder' dari beberapa titik agar kapasitas bisa digunakan maksimal," kata Menhub saat meninjau MRT HI-Lebak Bulus, Jakarta, Kamis. 

Budi mencontohkan di Lebak Bulus harus tersedia angkutan pengumpan dari wilayah Tangerang, seperti Bintaro, Pamulang, yang menghubungkan ke Stasiun MRT. Selain itu, lanjut dia, untuk di tengah kota difungsikan TOD selain sebagai titik pertemuan integrasi moda transportasi dan tempat lain, seperti perkantoran, juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pendapatan nontiket, baik dari gerai, toko dan sebagainya. 

"Ini jadi masukan kami, DKI dan MRT untuk meningkatkan fungsi TOD dan 'feeder'," katanya. Budi menambahkan ke depannya, masyarakat akan lebih banyak menggunakan transportasi massal, jadi harus dipikirkan secara detil agar pengoperasian MRT menjadi maksimal, bukan hanya sarana saja, melainkan prasarana seperti area stasiun sebagai titik pertemuan dan sumber pendapatan baru. 

"TOD ini menjadikan tempat pertemuan itu 'convenient'. Ini jadi PR kita untuk di titik-titik ini, akan dibahas dengan PT MRT agar ada kemudahan integrasi satu moda dengan yang lain," katanya. Dalam kesempatan sama, Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammaf Effendi mengatakan salah satu TOD pertama yang akan dibangun adalah di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. "TOD sedang garap intinya ada beberapa lokasi, terutama di Dukuh Atas, ini bisa membuat usaha MRT paling tidak mendorong pendapatan dari 'non fare box' juga menghidupkan area sekitar MRT," katanya. 

TOD Dukuh Atas, Effendi menargetkan akan rampung tahun ini dan untuk hak kelola diserahkan kepada MRT. Sementara itu, untuk integrasi moda pihaknya bekerja sama dengan Transjakarta. "Saat ini karena kejar target operasi integrasi Transjakarta paling cepat. 'Bundling fare' lagi kerjakan tahun ini," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: