Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Terima Kasih Muhammadiyah, Karena...

Jokowi: Terima Kasih Muhammadiyah, Karena... Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Bengkulu -

Presiden Joko Widodo berterima kasih pada organisasi Muhammadiyah yang telah melahirkan banyak tokoh bangsa sekaligus meneguhkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kita rakyat Indonesia sangat berterima kasih kepada Muhammadiyah yang berjuang untuk kemerdekaan negara ini dan meneguhkan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Tanwir Muhammadiyah ke-51 di Bengkulu, Jumat (15/2/2019).

Presiden mengatakan, Muhammadiyah juga telah melahirkan banyak pahlawan nasional seperti KH Ahmad Dahlan, Nyai Walidah Ahmad Dahlan, Kasman Singodimejo dan lain-lain. Selain itu, rakyat Indonesia juga berterima kasih atas amal usaha Muhammadiyah. "Saya pernah mengunjungi institusi Muhammadiyah baik di Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat. Sekolah, pesantren, perguruan tinggi, rumah sakit," katanya.

Jokowi juga menyebutkan bahwa sang istri yakni Iriana Joko Widodo juga menyelesaikan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Presiden pun berterima kasih kepada organisasi dan badan otonom Muhammadiyah yang maju pesat.

"Saya pernah datang ke universitas yang dipimpin perempuan semuanya yakni Universitas Aisyiyah Yogyakarta," katanya.

Baca Juga: Insya Allah, Muhammadiyah Akan Berdiri dalam Garis...

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga menyampaikan hal-hal yang telah dilakukan pemerintah dalam 4,5 tahun terakhir.

Menurut dia, dalam 4,5 tahun terakhir ini Pemerintahannya berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain.

Indonesia pada awalnya sudah menjadi negara yang generasi pertama yang mengembangkan jalan tol.

Namun sayangnya pada perkembangannya justru tertinggal dengan negara-negara lain.

"Kita sering memiliki ide dan gagasan dan kita sering memulai yang pertama. Otorita Batam kita pertama namun tindak lanjut kita selalu terseok-seok," katanya.

 

Penyebabnya kata dia, sebagian besar adalah masalah pembebasan lahan. Oleh karena itu, Presiden berusaha untuk menyelesaikan hal-hal yang membuat pembangunan menjadi terhambat.

 

Ia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur di luar Jawa termasuk Papua agar semakin berdaya saing dan menekan biaya logistik.

Baca Juga: Jokowi Penting untuk Papua

"Bagaimana kita miliki daya saing kalau infrastruktur masih seperti ini. Makanya dibangun trans-Papua. Tidak hanya Jawa dan Sumatera yang butuh infrastruktur. Papua juga merupakan bagian dari NKRI," katanya.

Jokowi pada kesempatan yang sama menyampaikan penjelasan dan klarifikasinya mengenai isu dan fitnah mengenai dirinya di antaranya soal tuduhan antek asing dan PKI.

Di akhir sambutan ia berpesan agar masyarakat tetap menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan, dan persaudaraan sebagai aset terbesar bangsa Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: