Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasto: 52,4% Jokowi Sudah Dominan Kuasai Jawa Barat

Hasto: 52,4% Jokowi Sudah Dominan Kuasai Jawa Barat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tiga hari menjelang debat kedua Pilpres pada Minggu (17/2/2019) esok, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto membeberkan fakta jika koalisi paslon Prabowo-Sandi telah melakukan kesalahan fatal.

Hasto mengungkapkan, jika upaya Prabowo-Sandi masuk ke kandang banteng untuk menarik simpati warga di Jawa Tengah adalah sebuah usaha yang sia-sia.

"Jateng tetap solid dukung Jokowi. Prabowo-Sandi lupa bahwa syarat menyerang basis pertahanan lawan itu memerlukan soliditas di internal," ungkap Hasto.

Menurut Hasto, upaya Prabowo-Sandi masuk ke Jateng adalah sebuah kegagalan. "Upaya provokasi" dengan membuat kantor pemenangan di samping kantor pemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin adalah langkah blunder karena telah melukai perasaan masyarakat Jateng yang lebih mengedepankan nilai-nilai hidup rukun serta gotong royong.

Baca Juga: Bagi Tim Jokowi, Prabowo Selalu Salah

Baca Juga: Wah! Sedikit Lagi Prabowo Sejajar Jokowi

Dalam rilis yang diterima pada Kamis (14/2/2019) malam, Hasto juga mengklaim bahwa berkat kerja keras seluruh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin serta semua relawan, saat ini Jawa Barat menjadi "rumah kedua" setelah Jateng.

"Akibat koalisi Prabowo tidak solid, maka kolaborasi parpol Koalisi Indonesia Kerja dan relawan berhasil merubah peta Jabar. Jabar saat ini menjadi Rumah Jokowi-KH Marif Amin," tegas Hasto.

Pernyataan Hasto terkait pergeseran peta politik di Jabar diperkuat dari hasil survei IndoPolling serta dari beberapa lembaga survei kredibel lainnya.

Hasto menambahkan, jika elektabilitas paslon Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini telah menyentuh angka 41,7 %, sedangkan Prabowo-Sandi turun menjadi 37,9%.

Hasil survei internal koalisi pendukung Jokowi bahkan menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di Jabar telah mencapai angka 52,4%.

"Dukungan para tokoh Jabar, seperti Agum Gumelar, Ridwan Kamil, TB Hasanuddin, Deddy Mizwar, Deddy Mulyadi, dan tokoh-tokoh sentral seperti Solichin GP, telah merubah drastis peta politik Jabar. Terlebih KH Ma'ruf Amin juga berkontribusi besar terhadap menguatnya dukungan umat Muslim. Posisi Pak Jokowi sebagai incumbent yang berprestasi juga menjadi faktor berubahnya peta politik tersebut," ujar Hasto.

Berdasarkan dua fakta di Jabar dan Jateng tadi, oleh Hasto dijelaskan jika yang terjadi adalah sebuah kerugian ganda bagi koalisi Prabowo-Sandi.

"Jateng tidak membuahkan hasil, sedangkan Jabar kebobolan. Atas perubahan peta politik di Jabar, maka seluruh parpol KIK, relawan, dan tokoh kini mendapatkan amunisi baru untuk memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin di atas 63%," tutup Hasto.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: