Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peringatan Horor dari Prabowo: Di Masa Depan Akan Terjadi Krisis Pangan, Air, dan Energi

Peringatan Horor dari Prabowo: Di Masa Depan Akan Terjadi Krisis Pangan, Air, dan Energi Kredit Foto: Antara/Idhad Zakaria
Warta Ekonomi, Semarang -

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan pada masa depan seluruh negara akan memperebutkan sumber daya alam karena akan terjadi krisis pangan, energi, dan air. Peringatan horor itu bukan tanpa alasan, karena Prabowo mengutip data dar PBB yang meramalkan bahwa sebentar lagi dunia akan dilanda krisis air.

"Negara-negara besar sudah meramalkan bahwa perang nanti akan banyak memperebutkan sumber air. Kenapa? Air ini sumber dari kehidupan. Tidak mungkin kita bisa menghasilkan pangan tanpa air," kata Prabowo saat Orasi Kebangsaan bertajuk Mewujudkan Swasembada Energi, Pangan, dan Air di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2/2019).

Mantan Danjen Kopassus ini memperkirakan hampir semua perang memperebutkan sumber daya ekonomi dan sumber daya alam.

"Hampir semua perang karena sumber daya alam dan memperebutkan pangan, lahan pangan, lahan energi, dan lahan air," katanya.

Untuk mengantisipasi itu, Prabowo mengatakan pihaknya berpijak pada contoh negara-negara yang telah berhasil dalam sejarah. Keberhasilan negara-negara itu disebut Prabowo memiliki komponen-komponen tertentu, salah satunya swasembada pangan.

"Kita harus siapkan, mampu menyediakan pangan untuk rakyat kita. Tidak boleh ada rakyat yang kelaparan dan kekurangan gizi dalam sebuah negara merdeka dan berdaulat," tegasnya.

Indonesia juga harus swasembada energi dan harus bisa punya bahan bakar dari negara itu sendiri, bukan tergantung pada bangsa lain.

"Negara lain tidak akan merasa kasihan bila negara kita terpuruk. Kita harus bangkit sendiri dengan melakukan swasembada pangan, energi dan air," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: