Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Pasar Modal di Sulsel Tumbuh Signifikan

Industri Pasar Modal di Sulsel Tumbuh Signifikan Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Makassar -

Industri pasar modal di Sulsel menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan industri pasar modal sangat tinggi. Kondisi itu juga menjadi salah satu pendorong semakin baiknya kinerja industri jasa keuangan secara umum di Sulsel sepanjang 2018.

Kepala OJK Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua, Zulmi, menyampaikan industri pasar modal di Sulsel memang mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi sepanjang 2018. Dari tahun ke tahun, jumlah investor maupun transaksi yang tercatat pada industri pasar modal di provinsi ini terus bertambah secara massif.

"Industri pasar modal di Sulsel terpantau tumbuh signifikan. Jumlah investor di Sulsel mencapai 23.637 investor, tumbuh sangat tinggi hingga 125,19% dengan nilai transaksi yang sudah menembus angka Rp11,58 triliun," kata Zulmi, di Makassar, Minggu, (17/2/2019).

Kinerja positif dari industri pasar modal, Zulmi berharap bisa terus berlanjut pada tahun ini. Untuk itu, OJK senantiasa akan melakukan pengawasan sekaligus pendampingan. Zulmi juga menaruh asa industri keuangan secara menyeluruh terus menunjukkan kinerja positif pada tahun ini.

"Salah satu upaya kita bersama TPAKD Sulsel untuk peningkatan peran lembaga jasa keuangan yang terkait pasar modal ialah meningkatkan penetrasi produk. Ya di antaranya melalui penyelenggaraan sekolah pasar modal bagi aparatur sipil negara," tambahnya.

"Selain itu, kita juga mendorong untuk memperbanyak galeri investasi di perguruan tinggi serta melanjutkan upaya sosialisasi dan asistensi kepada perusahaan lokal yang potensial untuk memanfaatkan pendanaan dari pasar modal melalui IPO (Initial Public Offering)," sambung Zulmi.

Secara umum, OJK sepanjang 2018 mencatat kinerja industri jasa keuangan di Sulsel mencatatkan pertumbuhan positif dengan tingkat risiko yang terkendali. Total aset industri jasa keuangan di provinsi ini menembus Rp164,4 triliun atau tumbuh 6,4%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: