Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selamat! Rupiah Positif Jadi Juara Asia

Selamat! Rupiah Positif Jadi Juara Asia Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Awal pekan ini oleh jadi menjadi momen yang tepat bagi rupiah untuk mengeluarkan semua amunisinya setelah pada pekan lalu harus kalah telak dengan dolar AS. Sejak pagi tadi, pergerakan rupiah sudah menunjukkan tanda positif untuk menjadi mata uang yang terkuat di hadapan dolar AS dan Asia. 

Dibuka dengan apresiasi sebesar 0,28%, kini rupiah telah bertengger di klasemen teratas sebagai mata uang terkuat di Asia. Hingga pukul 10.50 WIB, rupiah semakin terapresiasi sebesar 0,45% ke level Rp14.080 per dolar AS. 

Bukan hanya di hadapan dolar AS, rupiah juga semakin terapresiasi di hadapan mata uang Asia. Rupiah menguat 0,10% terhadap yuan, menguat 0,44% terhadap dolar Hongkong, menguat 0,52% terhadap yen, menguat 0,32% terhadap won, menguat 0,34% terhadap dolar Singapura, dan menguat 0,37% terhadap dolar Taiwan. 

Baca Juga: Dari Perang Dagang Hingga Neraca Perdagangan, Semua Bebani Rupiah

Lain rupiah, lain pula dolar AS. Jika rupiah semakin percaya diri menunjukkan kejayaannya, dolar AS justru lesu hampir di seluruh mata uang dunia. Dolar AS hanya mampu menguat sebesar 0,09% di hadapan yen Jepang. 

Dolar AS terpuruk 0,15% terhadap dolar AS, 0,16% terhadap euro, 0,17% terhadap poundsterling, dan 0,29% terhadap dolar New Zealand. Sementara itu, di hadapan mata uang Asia, yuan adalah mata uang Asia kedua setelah rupiah yang berhasil menekan dolar AS sebesar 0,27%. 

Lalu diikuti oleh baht sebesar 0,19%, won sebesar 0,16%, serta dolar Singapura dan dolar Taiwan masing-masing sebesar 0,08%. 

Asal tahu saja, penguatan rupiah ini menjadi imbas dari semakin positifnya perundingan dagang antara AS dan China. Mengutip dari Reuters, Kepala Perwakilan Dagang AS, Robert Lightizer, mengungkapkan bahwa AS-China telah mencapai kesepakatan atas berbagi isu yang krusial. Namun memang, masih ada beberapa hal lain yang perlu diselesaikan dulu. 

"Kami merasa sudah mencapai kemajuan yang sangat-sangat penting. Bahkan, dalam hal yang sangat sulit. Masih ada pekerjaan, tetapi kami punya harapan positif," jelas Robert.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: