Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stasiun Cisauk Selesai Tahun Ini, Pengembang Gerak Cepat

Stasiun Cisauk Selesai Tahun Ini, Pengembang Gerak Cepat Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), mengharapkan pengembang di sekitar Stasiun Cisauk Kabupaten Tangerang dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia dengan rampungnya modernisasi stasiun ini.

Vice Corporate Communications KCI, Eva Chairunisa mengatakan bahwa pengembang (perusahaan properti) juga dapat membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial pendukung untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang akan berpergian.

Misalnya berjarak hanya sekian menit dari lokasi Stasiun Cisauk dan sekian kilometer dari akses pintu tol. Itu sebabnya kami mengharapkan nilai lebih dan kemudahan akses ini, didukung juga oleh mereka. Kalau belum ada sarana jalan (pedestrian) di daerah yang terdekat, mohon mereka dapat membangun atau menyediakannya," kata Eva di Jakarta, Sabtu.

Begitu juga dengan bus ulang alik (shuttle bus) yang menghubungkan daerah mereka dengan Stasiun Cisauk. Atau jembatan penghubung (skybridge) maupun jalan lorong bawah jembatan (underpass) yang berada dekat dengan stasiun dan kerap dijanjikan sebagai akses mempermudah pengunjung dan penghuni, diharap segera direalisasikan, jelas Eva.

Pihaknya juga melihat bentukan dari konsep pengembangan Transit Oriented Living (TOL) yang merupakan implementasi konsep Transit Oriented Development (TOD) di sekitar Stasiun Cisauk, merupakan konsep ideal yang mengkoneksikan antara bangunan stasiun kereta api, terminal intermoda dan pasar modern dengan perumahan dan juga apartemen secara optimal.

Bahkan menurut Eva, kerja sama yang melibatkan perusahaan swasta dengan BUMN ini mencerminkan bentuk kerja sama "public private partnership" sehingga konsep di Cisauk ini menjadi pendorong konsep TOD serupa di tempat lainnya. Salah satu antisipasi yang dilakukan oleh PT KCI sebagai anak perusahaan PT KAI, adalah nantinya secara bertahap menambah jumlah gerbong kereta yang saat ini baru mencapai 10 gerbong, menjadi 12 gerbong di setiap rangkaian.

Stasiun Cisauk kini memiliki dua lantai yang dilengkapi dengan satu unit lift dan satu unit eskalator di pintu utara, satu unit lift dan satu unit eskalator di pintu selatan, satu unit lift dan satu unit eskalator menuju peron arah Rangkasbitung serta satu unit lift dan satu unit eskalator menuju peron arah Tanah Abang. Mulai tanggal 1 Februari 2019 Stasiun Cisauk hanya melayani masuk dan keluar stasiun melalui bangunan baru tersebut. Stasiun ini langsung terhubung dengan terminal melalui jembatan penyeberangan orang dan juga dikelilingi kawasan residensial. Untuk kesiapan pelayanan, PT KCI juga telah memenuhi fasilitas transaksi tiket dengan dibukanya 2 loket, serta 9 gate elektronik, pos kesehatan, dan ruang administrasi stasiun. Guna mendukung pelayanan, sejumlah petugas penjualan, pelayanan, dan pengamanan juga telah disiapkan.

Keberadaan Stasiun Cisauk yang berdiri di Jalan Raya Cisauk, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang ini, setiap harinya melayani sekitar 6.200 penumpang dengan 132 perjalanan KRL menuju Parung Panjang/Maja/Rangkasbitung, dan Tanah Abang. 

Terkait hal itu, PT Hutama Anugrah Propertindo (HAP) selaku salah satu pengembang di daerah ini melalui proyek Serpong Garden Apartment (Segar) berencana untuk mempermudah akses menuju Stasiun Cisauk bagi penghuninya, selain kemudahan akses menuju Pasar Modern Intermoda. 

Direktur Utama PT HAP, Ferdy Sutrisno mengatakan perusahaannya ingin memberikan manfaat lebih bagi penghuninya selain akses ke Stasiun Cisauk dan terminal terpadu intermoda, waktu tempuh akan menjadi semakin efisien.

"Sebab dengan menggunakan jalur urban Railway Jabodetabek, selain bebas macet dan waktu tempuh lebih terjamin, biaya yang dikeluarkan juga relatif rendah," tambahnya.

Ferdy Sutrisno menambahkan dari Stasiun Cisauk, hanya membutuhkan waktu 45 menit, sampai ke Stasiun Dukuh Atas Sudirman Jakarta Pusat, dengan biaya Rp 4.000,- satu kali naik kereta. "Terbuka juga akses ke daerah manapun, termasuk sampai bandara Soekarno Hatta, menggunakan jaringan transportasi kereta rel listrik dan LRT Jabodetabek yang akan segera selesai," ujarnya.

Selain itu, hunian yang dibangunnya juga terhubung dengan terminal terpadu intermoda lewat sebuah jembatan sejauh lima menit berjalan kaki, yang akan menjadi pusat transportasi darat terpenting di kawasan ini, seperti halnya menggunakan bus Transjakarta dan bus antar kota, yang nantinya akan berpusat di daerah tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: