Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia-Eurasia Capai Kesepakatan Kerja Sama Perdagangan

Indonesia-Eurasia Capai Kesepakatan Kerja Sama Perdagangan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Eurasia sepakat menandatangani nota kerja sama (MoC) untuk meningkatkan kerja sama ekonomi khususnya bidang perdagangan dan investasi.

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan pernyataaan bersama antara Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, dengan Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia (EEC), Tatyana D. Valovaya, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Pada pertemuan ini, kedua Menteri menyepakati peningkatan kerja sama bilateral dengan membentukan kelompok kerja bersama. Karena itu, kedua Menteri menginstruksikan pejabat teknis segera memfinalisasi MoC. Pertemuan ini juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang berlangsung pada Desember 2017.

“MoC merupakan suatu bentuk kesepakatan untuk membentuk Joint Working Group yang membahas cara dan upaya meningkatkan perdagangan dan investasi kedua pihak. Sebelumnya, EEC sudah menandatangani MoC serupa dengan beberapa negara ASEAN seperti Singapura, Thailand, Vietnam, dan Kamboja,” kata Enggar dalam keterangan resminya.

EEC merupakan badan pemerintahan kesatuan integrasi ekonomi di wilayah Eurasia (EAEU) yang dibentuk pada tahun 2014. EAEU beranggotakan negara-negara di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah seperti Federasi Rusia, Republik Armenia, Republik Belarusia, Republik Kazakhstan, dan Republik Kyrgystan.

“Diharapkan terbentuknya kelompok kerja bersama akan mendorong hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan EEC, penghapusan hambatan perdagangan dan kolaborasi di berbagai sektor yang menjadi mutual interest kedua pihak,” pungkas Enggar.

Sekedar informasi iilai perdagangan Indonesia-EAEU pada tahun 2017 mencapai US$2,79 miliar. Pada tahun tersebut ekspor Indonesia ke EAEU sebesar US$1,25 miliar dengan produk utamanya adalah minyak kelapa sawit (US$386,75 juta), peralatan mesin (US$178,16 juta), kopi (US$78,97 juta), biji palem (US$77,22 juta), dan margarin (US$50,92 juta).

Sementara nilai impor Indonesia dari EUEA pada tahun 2017 sebesar US$1,54 miliar dengan produk utama antara lain produk baja setengah jadi (US$419,18 juta), pupuk mineral dan kimia (US$322,45 juta), gandum dan meslin (US$246,16 juta), serta alumunium (US$82,89 juta).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: