Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Holding BUMN Jasa Keuangan Bakal Buat Danareksa Perkasa

Holding BUMN Jasa Keuangan Bakal Buat Danareksa Perkasa Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyatakan apabila Pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang holding BUMN Jasa Keuangan maka akan membuat peringkat PT Danareksa (Persero) naik. Pasalnya, perseroan akan memiliki profil kredit yang lebih kuat dibandingkan dengan anak perusahaan Danareksa saat ini.

Analis Pefindo, Danan Dito mengatakan bahwa pada periode 5 Oktober 2018-1 Oktober 2019, peringkat Danareksa berada di level idA untuk perusahaan dan Obligasi berkelanjutan I Tahap II-2014 dengan prospek stabil.

"Peringkat dapat berada dalam tekanan, jika profil keuangan Danareksa mengalami penurunan lebih lanjut, terutama untuk indikator profitabilitas atau ada penundaan berkepanjangan dari transformasi menjadi perusahaan induk jasa keuangan," katanya di Jakarta, Selasa (19/2).

Lebih lanjut Ia menuturkan, bila pembentukan Holding BUMN Jasa Keuangan tertunda, maka akan berpotensi membuat peringkat utang perseroan tertekan.

menurutnya, peringkat idA dengan outlook stabil menegaskan bahwa transisi Danareksa menjadi Holding BUMN Jasa Keuangan akan terus berlanjut. "Danareksa dapat mempertahankan posisi bisnis yang didukung oleh bisnis manajemen investasi dan potensi sinergi yang kuat dengan BUMN lain," ujarnya.

Selain itu, Ia menilai bahwa divestasi anak usaha Danareksa tidak akan mengganggu bisnis perseroan secara keseluruhan dalam jangka menengah. "Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan kuat dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang," terangnya.

Danan menyebutkan, peringkat idA mencerminkan adanya dukungan kuat dari pemerintah, posisi bisnis yang kuat serta likuiditas dan fleksibilitas keuangan Danareksa yang memadai. "Namun, peringkat itu dibatasi oleh profil profitabilitas yang di bawah rata-rata dan kondisi pasar modal yang fluktuatif," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: