Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalla Akui Dana Riset Indonesia Masih Kalah dari Malaysia dan Singapura

Kalla Akui Dana Riset Indonesia Masih Kalah dari Malaysia dan Singapura Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbeda sikap dengan Presiden Jokowi terkait dana riset yang sempat heboh akibat cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky. JK justru mengatakan dana riset di Indonesia masih kalah dengan Singapura dan Malaysia, sebagaimana pendapat dari Zaky.

"Ya benar bahwa dari segi perbandingan mungkin kita memang lebih rendah karena begitu banyak kebutuhan nasional kita. Sebenarnya yang dibutuhkan ialah fokus, sekarang ini terlalu terbagi macam-macam, semua merasa penting," kata JK kepada wartawan, di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (19/2/2019).

JK menjelaskan dengan riset terfokus tersebut, maka berbagai persoalan terkini yang dihadapi Indonesia bisa diselesaikan secara bertahap.

"Katakanlah fokus riset tentang pangan. Nanti saya akan bicarakan lagi itu, fokusnya dulu, supaya tiap tahun ada yang dicapai dengan baik," katanya pula.

Selain pengembangan riset terfokus, Wapres JK juga mengatakan pemanfaatan penelitian yang belum optimal pada berbagai institusi, baik lembaga pemerintah maupun swasta.

"Banyak yang bisa diperbaiki, bisa universitas atau lembaga riset memunculkan produk yang dapat diproduksi dengan baik atau perusahaan itu yang memulai, kemudian dibantu oleh lembaga riset pemerintah," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan dana riset di Indonesia cukup besar nilainya mencapai Rp26 triliun. Presiden mengatakan dengan anggaran tersebut, pihaknya menginginkan ada lembaga besar yang khusus mengurus penelitian dan pengembangan.

Berdasarkan laporan 2018 Global R&D Funding Forecast, dana riset Indonesia pada 2016 sebesar 9,38 miliar dolar AS atau setara dengan 0,89 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Dalam laporan tersebut Indonesia berada di urutan ke-28, dalam hal pendanaan penelitian dan pengembangan, di bawah Singapura di peringkat 20, dan Malaysia di urutan ke-26.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: