'Pemimpin Harus Jujur, Amanah, dan Cerdas', PAN Nyindir?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Dedi S Gumelar mengatakan Presiden Joko Widodo tidak pantas menyampaikan capaian-capaian yang tidak ia torehkan. Sebab, ia mengatakan klaim keberhasilan yang tidak pernah dicapai adalah kebohongan.

Hal ini dikatakan terkait capres petahana menyampaikan data tidak akurat tentang keberhasilan pemerintah dalam debat capres kedua.

"Dalam Islam, kalau memilih pemimpin itu syarat yang pertama adalah sidieq, dia harus jujur tidak boleh berbohong. Kemudian juga harus amanah dan terakhir baru yang cerdas. Ketika seseorang memanipulasi data, apalagi menyampaikan data yang tidak benar, sesungguhnya dia telah berbohong," katanya di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Baca Juga: Jaringan Muhammadiyah Muda Dukung Jokowi, Melenceng dari Arahan PP?

Lanjutnya, ia mengatakan dalam sejumlah klaim keberhasilan Jokowi yang kemudian di dibantah ramai-ramai oleh masyarakat. Seperti, klaim mencegah kebakaran hutan, klaim tak ada konflik agraria dalam pembangunan infrastruktur, hingga klaim impor komoditas pangan turun.

Sambungnya, di era revolusi digital saat ini klaim keberhasilan Jokowi yang telah menjadi jejak digital akan melekat dalam diingatan publik.

Baca Juga: Siapa Sih yang Suplai Data Bodong ke Jokowi? Mana Orangnya?

"Menurut saya ketidaktahuan terhadap suatu hal yang menjadi senjata pihak 01 untuk memojokkan Pak Prabowo, itu bukan aib loh, apalagi dosa. Tapi berbohong adalah dusta," tukasnya.