Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rumah Sakit Digital untuk Menghemat Biaya Listrik

Rumah Sakit Digital untuk Menghemat Biaya Listrik Kredit Foto: REUTERS/Mike Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sistem layanan rumah sakit berada di bawah tekanan yang menuntut keberlanjutan. Rumah sakit menjadi salah satu penyumbang konsumsi energi terbesar, dengan kegiatan operasional 24/7 dan kebutuhan energi yang besar, seperti kontrol aliran udara dan sistem HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning) khusus. 

Dalam kondisi persaingan bisnis saat ini, menjaga finansial rumah sakit tetap sehat tanpa mengorbankan keselamatan pasien merupakan tugas yang tidak mudah. Sebagai gedung dengan tingkat konsumsi energi terbesar kedua setelah restoran, rumah sakit membutuhkan keandalan listrik setiap saat - dan itu tidak murah. 

Biaya listrik mengambil porsi 1 hingga 5% dari total anggaran operasional rumah sakit, permintaan energi yang tinggi berbanding terbalik dengan pasokan terbatas semakin meningkatkan biaya energi, ditambah lagi kebutuhan untuk terus mendatangkan teknologi baru di dunia kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien yang umumnya membutuhkan konsumsi listrik yang juga tidak sedikit menjadi dilema bagi manajemen rumah sakit untuk pintar-pintar mengatur kesehatan finansialnya.

Baca Juga: Mantap! Kebijakan Diskon Tarif Listrik 900 VA Bisa Tingkatkan Daya Beli

Di Indonesia, pasar rumah sakit diperkirakan akan semakin bertumbuh dengan meningkatnya populasi penduduk, tingkat pengeluaran perawatan kesehatan yang semakin tinggi, meningkatnya risiko penyakit akibat gaya hidup, dan pertumbuhan pendapatan kelas menengah. Namun, tantangan ke depannya adalah bagaimana pertumbuhan pasar rumah sakit diimbangi dengan jumlah tenaga kesehatan, strategi menghadapi ketatnya persaingan rumah sakit domestik dan asing, dan semakin kompleksnya perencanaan ekspansi bisnis dengan penerapan teknologi yang semakin maju.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tingkat pertumbuhan tahunan sektor rumah sakit swasta nirlaba meningkat pesat dengan rata-rata 17,3%. Jumlah rumah sakit swasta nirlaba hingga April 2018 mencapai 1.804 rumah sakit. Ken Research memprediksi pasar layanan kesehatan Indonesia berdasarkan pendapatan diperkirakan akan mencapai USD 32 Miliar pada tahun 2022.

Baca Juga: Rumah Sakit Lippo Karawaci di Myanmar Dijual, Sah?

Country President Schneider Electric Indonesia Xavier Denoly mengatakan dengan meningkatnya persaingan di sektor rumah sakit serta ekspektasi yang semakin tinggi terhadap layanan dan fasilitas rumah sakit, manajemen rumah sakit harus memastikan bahwa semua proses dan kegiatan operasional mendukung 100% kepuasan pasien tanpa adanya kesalahan. 

"Solusi yang berkelanjutan sangat dibutuhkan, untuk saat ini dan masa depan dan jawabannya terletak pada pemanfaatan teknologi baru dan kolaborasi. Ada tiga area utama di mana rumah sakit dapat mengambil manfaat dari penerapan teknologi, yaitu keandalan akses listrik, optimalisasi penggunaan energi dan infrastruktur, serta pelayanan rumah sakit yang lebih terfokus pada keselamatan dan kenyamanan pasien. Singkatnya, rumah sakit perlu menjadi lebih efisien, dan melakukan lebih banyak dengan konsumsi energi yang lebih sedikit atau tetap," katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (20/2/2019). 

Keandalan Listrik untuk Keselamatan Pasien

Pemadaman listrik secara tiba-tiba di rumah sakit merupakan risiko besar bagi keselamatan pasien terutama bila sedang dilakukan tindakan di ruang operasi atau mereka yang mengandalkan mesin pendukung kehidupan. Namun yang mengejutkan adalah terjadinya pemadaman sering kali disebabkan oleh kegagalan yang tidak terduga pada fungsi peralatan listrik dibandingkan akibat cuaca ekstrem.

Kegagalan-kegagalan seperti ini menjadi momok bagi reputasi dan kesehatan finansial rumah sakit. Pemadaman listrik selama delapan jam di rumah sakit dengan 300 tempat tidur diperkirakan dapat menimbulkan kerugiaan hingga lebih dari $1 juta dolar atas hilangnya pendapatan karena tindakan operasi yang dibatalkan dan atau pasien harus dipindahkan dari layanan darurat ke fasilitas lain.

Pemanfaatan teknologi dalam memastikan keandalan listrik di rumah sakit sangat krusial karena berdampak langsung terhadap keselamatan pasien. Teknologi analitik dapat membantu memprediksi adanya anomali sebelum terjadinya gangguan fungsi peralatan listrik sehingga rumah sakit dapat beroperasi secara optimal.

“Tantangan terbesar rumah sakit di daerah seperti Rumah Sakit Indriati, rumah sakit umum milik swasta yang berlokasi di Solo Baru, Sukoharjo adalah bagaimana memastikan suplai listrik yang andal dan konsisten untuk memberikan pelayanan yang prima bagi pasien meskipun dengan kondisi distribusi listrik yang tidak stabil. Rumah Sakit Indriati adalah studi kasus terbaik tentang bagaimana solusi EcoStruxure Schneider Electric dapat membantu manajemen rumah sakit untuk meningkatkan kinerja keandalan listrik dengan mengoptimalkan biaya operasional. Pemanfaatan solusi EcoStruxure di Rumah Sakit Indriati dapat mengurangi hingga 40 persen downtime karena pemadaman listrik, dan dapat menghemat listrik dan biaya operasional hingga 30 persen per tahun," Xavier menjelaskan.

Bagaimana teknologi baru dapat terintegrasi dengan jaringan infrastruktur terdahulu?

Rumah sakit sering mengandalkan jaringan infrastruktur yang sudah lama dan tidak efisien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pasien yang terus tumbuh.

Secara statistik, rata-rata ruang rumah sakit mengonsumsi energi listrik setara dengan menghidupkan dua rumah tinggal. Pengurangan energi sebesar 30 persen di rumah sakit dengan kapasitas 300 tempat tidur dapat menghasilkan penghematan yang cukup untuk menambah 10 perawat dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik bagi para pasien.

Sistem dan teknologi analitik terbaru untuk manajemen bangunan dapat membantu direktur fasilitas rumah sakit mengidentifikasi komponen apa saja yang dapat ditingkatkan untuk melakukan penghematan. Sebagai ilustrasi fasilitas penelitian biomedis dapat menghemat hingga $ 284.000 pada tahun pertama dengan membuat keputusan yang tepat didasarkan pada hasil temuan dengan data-data yang akurat.

Pemanfaatan sumber energi terbarukan dapat menjadi salah satu cara untuk memangkas biaya. Panel surya yang dipasang di ruangan seperti tempat parkir rumah sakit dapat memotong tagihan rumah sakit hingga lima persen.

Sementara pemanfaatan teknologi seperti EcoStruxure Building Operation dan EcoStruxure Power Monitoring Expert dari Schneider Electric dapat membantu rumah sakit untuk mengimplementasikan pembaruan sistem manajemen gedung, mengurangi biaya dan meningkatkan pemantauan daya listrik dan informasi kondisi ruang operasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pasien selama operasi.

Teknologi Pintar Membuat Pelayanan Jadi Terfokus dan Kenyamanan Pasien Meningkat

Ia menuturkan jika studi menunjukkan bahwa pasien yang merasa lebih nyaman dan lebih santai akan lebih cepat pulih. Namun dengan beban kerja staf rumah sakit yang sangat tinggi, kenyamanan pasien terkadang sering menjadi prioritas yang terlupakan karena harus fokus pada pelayanan medis yang lebih mendesak.

Baca Juga: 2019, Apa Fokus Utama Startup Kesehatan Teknologi?

Saat ini teknologi semakin pintar dan dapat meningkatkan pelayanan dan kepuasan pasien dengan cara yang lebih hemat biaya. Aplikasi seperti Clinical Environment Optimization dari Schneider Electric membantu rumah sakit menghemat energi dan meningkatkan kenyamanan pasien dengan secara otomatis menyesuaikan kondisi dan mengurangi konsumsi energi di tiap ruangan pasien dengan mendeteksi okupansi kamar yang terhubung dengan sistem administrasi rumah sakit yang mengatur arus masuk, keluar, dan transfer pasien di rumah sakit.

"Pengalaman pasien juga ditransformasikan melalui teknologi "smart room”. Pasien dapat mengatur sendiri kondisi ruang kamar yang diinginkan seperti suhu kamar, tirai, mencari program hiburan yang diinginkan atau meredupkan lampu melalui aplikasi seluler sehingga perawat dan staf rumah sakit lainnya dapat lebih fokus pada kualitas layanan medis dan pendekatan inter personal dengan para pasien.

“Teknologi baru dapat membantu rumah sakit beroperasi lebih efisien, menghemat pengeluaran dan lebih terfokus pada perawatan pasien,” jelas Xavier.

Penghematan energi yang mudah dengan sistem pemantauan jarak jauh untuk terus memperbarui dan meningkatkan efektivitas operasional.

“Manajemen rumah sakit memiliki kontrol lebih terhadap biaya operasional yang sering tidak terprediksi melalui pemanfaatan teknologi, manfaatnya diteruskan langsung ke pasien dan dapat membantu menciptakan sistem layanan kesehatan yang berkelanjutan untuk masa depan, untuk semua orang,” tutup Xavier.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: