Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilih Percaya Sudirman Said atau Jokowi?

Pilih Percaya Sudirman Said atau Jokowi? Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membuat penjelasan pers tentang perpanjangan kontrak PT Freeport pada 2015.

Menurut Sudirman, dia harus melakukan klarifikasi karena publik menganggap Menteri ESDM-lah yang memperpanjang kontrak. Sepertinya Sudirman tidak mungkin menyimpan rahasia tingkat tinggi ini terlalu lama. Sebab, ini semua soal nama baik. Soal reputasi.

"Sehari sebelum surat perpanjangan itu diterbitkan pada 7 Oktober 2015, Presiden Jokowi melakukan pertemuan rahasia dengan bos Freeport McMoran, James R Moffet. Di istana. Tepatnya di ruang kerja Presiden Jokowi. Pertemuan itu terjadi pada 6 Oktober 2015," jelas dia dalam acara diskusi yang diselenggarakan Institut Harkat Negeri di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Menurut Sudirman, yang menjabat Menteri ESDM saat itu, pada 6 Oktober 2015, dia ditelepon oleh asisten pribadi (Aspri) Presiden Jokowi agar datang ke istana. Sudirman bertanya untuk keperluan apa, namun Aspri mengatakan tidak tahu. Sebelum Sudirman masuk ke ruangan kerja presiden, si Aspri membisikkan agar 'pertemuan ini dianggap tidak ada'.

Begitu masuk ke ruang kerja presiden, Sudirman mengaku kaget. Di situ sudah ada James Moffet. Presiden langsung menyuruhnya membuatkan surat yang diperlukan (surat perpanjangan kontrak Freeport).

Baca Juga: Benarkah Jokowi Lakukan Pertemuan Rahasia dengan Petinggi Freeport?

Namun, Presiden Jokowi membantah ada pertemuan rahasia dengan Moffet. Menurut Jokowi, pertemuan dengan bos Freeport McMoran sudah terjadi berkali-kali. Tidak ada yang dilakukan diam-diam. "Enggak sekali dua kali ketemu, gimana si kok diam-diam."

"Ya, ketemu bolak-balik, enggak ketemu sekali dua kali," kata Jokowi usai memberikan pembekalan saksi di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Kemudian, Sudirman mengatakan, surat perpanjangan kontrak itu dikeluarkan atas perintah Jokowi. Bukan inisiatifnya sendiri. Menurut Sudirman lagi, Moffet sudah menyiapkan draf perpanjangan investasi PT Freeport Indonesia. Tetapi, Sudirman tak mau menerima begitu saja.

Baca Juga: Divestasi Freeport Dilaporkan ke Ombudsman, Ada Apakah Gerangan?

Sudirman mengatakan secara blak-blakan kepada Moffet, "Kalau saya ikuti draf Anda, maka akan ada preseden negara didikte oleh korporasi." Sudirman kemudian menyusun sendiri draf itu untuk melindungi kepentingan Indonesia.

Jokowi membantah pertemuan berlangsung rahasia. Tetapi, mengapa Aspri membisikkan supaya pertemuan 6 Oktober itu dianggap tidak ada? Apa alasan dan tujuannya?

Bahkan, ujar Sudirman, untuk menjaga kerahasiaan itu, sekretaris negara dan sekretariat kabinet yang lumrah mencatat jadwal presiden pun tidak tahu pertemuan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: