Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengiriman Sistem CEISA di Batam Belum Maksimal

Pengiriman Sistem CEISA di Batam Belum Maksimal Kredit Foto: Antara/FB Anggoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja menyoroti kebijakan baru soal pengiriman melalui sistem Customs and Excise Information System and Automation (CEISA) oleh Dirjen Bea dan Cukai untuk pengiriman barang keluar dari Batam. Menurutnya, kebijakan tersebut dalam beberapa waktu terakhir mengakibatkan terjadinya penumpukan barang di tempat pengiriman. 

Menurutnya, di era ekonomi digital, proses distribusi barang menjadi sangat penting. Penataan kebijakan pengiriman barang harus untuk mendukung perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Terutama di Pulau Batam, yang menjadi tempat strategis untuk menjaga alur masuk dan keluarnya barang di Zona Ekonomi Eksklusif. 

"Hanya saja sejauh ini sosialisasinya belum maksimal," ujar Mustofa kepada wartawan, Kamis (21/2/2019).

Baca Juga: Januari, Penerimaan Bea dan Cukai Baru 1,80% dari Target

Di sisi lain, calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil Kepri ini mengapresiasi dan mendukung hadirnya kebijakan menteri terbaru terkait proses pengiriman barang keluar dari Batam. Karena dapat menekan distribusi barang-barang illegal yang pintu masuknya di Kepri, selain itu dapat mendukung perkembangan ekonomi digital dengan hadirnya penataan distribusi yang modern dan efektif. 

Hanya saja secara infrastruktur administrasi belum sempurna, dalam artian belum dikuatkan dengan kebijakan pemerintah daerah. Sehingga, pelaku usaha mengalami kendala dengan banyaknya barang dagangan mereka yang tertahan di gudang pengiriman. Dengan sistem baru, seharusnya kesiapan jasa pengiriman juga disiapkan karena sangat penting agar prosesnya efektif dan efisien. 

"Kalau hal tersebut tidak diatasi sesegera mungkin akan menganggu geliat ekonomi di Kepri, khususnya Batam," jelas Mustofa Widjaja. 

Mustofa meminta pihak terkait untuk mengintensifkan sosialisasi, baik kepada pelaku usaha dan jasa pengiriman barang. Selain itu, pemerintah daerah juga harus merumuskan kebijakan pelengkap agar dapat menyeluruh. 

"Semua pihak harus mencari solusi agar penumpukan barang di jasa pengiriman dapat segera diatasi. Kita mau ekonomi Kepri terus tumbuh, terutama UMKM-nya dan masyarakat semakin sejahtera," tutup Mustofa. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: