Bob Sadino: Pengusaha Kayak Gitu Mending Mati Aja Udah

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kalian pasti sudah enggak asing lagi dengan pengusaha legendaris yang gemar memakai celana pendek setiap harinya. Enggak peduli acara penting sekali pun, gaya nyetriknya itu enggak akan hilang darinya. Yaps, Mendiang Bambang Mustari Sadino atau yang lebih beken dengan nama Bob Sadino.

Bob Sadino dikenal dengan keberhasilan usahanya di bidang pangan dan peternakan. Selain itu, ia juga kerap mengeluarkan motivasi-motivasi bagi para pengusaha dengan kata-kata yang 'nyeleneh'.

Enggak peduli berapa besar kekayaannya, pria yang wafat 19 Januari 2015 itu selalu tampil sederhana. Saking sederhananya, dulu ia sempat dikira tukang sampah di pelataran perusahaannya sendiri lho.

Baca Juga: Kisah Bob Sadino, Dikira Tukang Sampah di Pelataran Kantornya Sendiri

Bagi kamu yang mau mengikuti jejak keberhasilan Bob Sadino, bisa banget kok. Asal kamu mau nih melakukan tiga tips saat memulai bisnis darinya. Simak ulasan berikut:

Pertama, hilangkan rasa takut untuk memulai apapun. Takut enggak ada modal, takut enggak ada duit, takut gagal, takut risiko, buang semuanya.

Bob Sadino mengatakan dalam Podcast yang dikutip Redaksi Warta Ekonomi (22/2/2019), pengusaha yang mau sukses harus berani memulai dan membuang semua rasa takut. Kalau terus-terusan takut, tentu kamu enggak akan memulainya dong.

Baca Juga: Dijuluki "Si Anak Singkong", Bos CT Corp Ini Dulu Juga Sempat Hidup Susah

Kedua, jangan berharap. Pengusaha harus terbiasa buat enggak berharap. Berharap terhadap apapun itu.

“Karena di belakang harapan, setiap harapan, ada kekecewaan. Kalau Anda berharap banyak, Anda akan kecewa besar. Kalau Anda enggak mau kecewa, ya jangan berharap,” ungkapnya.

Ketiga, pengusaha jangan banyak alasan. Pengusaha itu harus tahan banting dan enggak boleh cengeng. Ketika mau membangun bisnis, pengusaha harus tahu langkah apa yang bakalan diambil. Jangan banyak alasan sehingga enggak memulainya.

“Mau usaha, wah enggak ada duit, dikasih duit malah mikir, ‘usaha apa ya?’. Dikasih tahu usahanya, ‘wah gimana ya pemasarannya?’. Ah kalau ada orang (pengusaha) kayak gitu mati aja dah udah," katanya.