Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bicara Tentang Manfaat Teknologi, Ini Kata Presdir TIKI....

Bicara Tentang Manfaat Teknologi, Ini Kata Presdir TIKI.... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Potensi bisnis di jasa kurir dan logistik masih cukup besar, dinilai dari proyeksi pertumbuhan industri logistik Indonesia sebesar 15,4% (setara Rp4,3 triliun) pada 2020. Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia pun menargetkan pertumbuhan rata-rata industri dapat meningkat sekitar 14%-15%. Faktor pendorongnya sendiri, antara lain: peningkatan konsumsi masyarakat dan pertumbuhan bisnis e-commerce.

Tak hanya itu, prioritas pemerintah lewat program Making Indonesia 4.0 juga akan memacu pertumbuhan bisnis kurir dan logistik. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi memengaruhi perkembangan dari bisnis kurir dan logistik, seperti PT Citra Van Titipan Kilat atau dikenal TIKI.

Ditemui di TIKI Raden Saleh, Jumat (22/2/2019), Presiden Direktur TIKI, Titi Oktarina berujar, “Pemanfaatan Internet of Things (IoT) meningkatkan produktivitas dan efisiensi untuk melayani konsumen.”

Baca Juga: Kirim Barang Pakai Drone, Ini Jawaban Tiki

Secara detail, Titi menjelaskan beberapa manfaat yang dirasakan perusahaannya dengan adanya pemanfaatan teknologi. Yuk, simak!

1. Platform pengiriman online yang terintegrasi

Perjalanan konsumen dapat dipetakan lewat platform dan aplikasi online. Pelanggan dapat menggunakan platform online untuk melakukan transaksi pengiriman, mulai dari penghitungan biaya kiriman, pemesanan, pengambilan barang kiriman, hingga pelacakan status kiriman secara real-time.

2. Pelacakan yang lebih baik

Dengan digitalisasi, perusahaan dapat melacak paket kiriman secara aktif. Pelanggan dan perusahaan kurir dapat melacak paket secara realtime pada sistem. Ditandai dengan barcode/tag RF, paket dapat dilacak lokasinya dengan akurat. Pelacakan dan visibilitas tersebut juga membantu perusahaan kurir meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.

Konsumen pun dapat merasakan kenyamanan karena dapat memeriksa status paket mereka secara online. Hal itu dapat dilakukan melalui situs ataupun aplikasi perusahaan.

3. Analisis data untuk pengambilan keputusan

IoT mengizinkan perusahaan kurir untuk menganalisis data dan informasi penting untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Misalnya, perusahaan kurir seperti TIKI dapat menganalisis total paket yang dikirim pada waktu tertentu, tingkat pengirimannya, waktu rata-rata pengiriman, jumlah lokasi yang dilayani, hingga jumlah paket terkirim.

Baca Juga: Transaksi Jemput Online TIKI Diklaim Naik 200%

“Data itu dapat dianalisis untuk meningkatkan kinerja operasional, pengiriman paket juga dapat dioptimalkan untuk meningkatkan waktu pengiriman dan kepuasan konsumen,” ujar Titi.

Namun, untuk dapat merasakan manfaat itu, ada tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku usaha kurir dan pengiriman dalam mengadopsi teknologi. Investasi dalam infrastruktur teknologi dan SDM jadi hal yang harus diperhatikan. Setidaknya, begitulah yang TIKI implementasikan.

“Kami memiliki program pengembangan karyawan, untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian," papar Titi.

Perusahaan yang berdiri sejak 1970 itu memiliki Divisi Learning Center yang fokus membuat program peningkatan kapabilitas dan kompetensi karyawan dalam mengikuti perubahan di industri. Bahkan, ada pula pemberian beasiswa untuk kuliah agar mereka dapat mengembangkan karier melalui pendidikan lanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: