Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Disrupsi, Transmedia Klaim Punya Jurus Sakti, Apa Itu?

Hadapi Disrupsi, Transmedia Klaim Punya Jurus Sakti, Apa Itu? Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemajuan teknologi mendorong masyarakat dan industri secara bertahap mulai memasuki era baru yang lebih akrab disebut gelombang teknologi 4.0. Hal tersebut mau tidak mau menimbulkan disruption (gangguan) terhadap proses kerja di berbagai sektor industri. Tak terkecuali di industri media dan pertelevisian.

“Tentu saja ada (disrupsi) juga di industri kami. Seperti kita lihat kini TV berbayar atau TV dan tontonan berbasis aplikasi sudah semakin banyak. Orang bisa nonton apa yang dia suka dari mana saja lewat gadget mereka,” ujar CEO Transmedia, Atiek Nur Wahyuni, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Namun demikian, meski industrinya tengah dibayangi ancaman disrupsi, Atiek mengaku tak khawatir dan telah menyiapkan ‘jurus-jurus sakti’nya.

Baca Juga: IFC Beri Pinjaman US$275 juta ke Perusahaan Milik Chairul Tanjung

Jurus-jurus sakti tersebut, menurut Atiek, diantaranya adalah kebijakan perusahaan yang tidak ingin terjebak pada packaging dan lebih berfokus pada kualitas konten yang disajikan pada penonton. Selain itu, jurus sakti lainnya adalah tim dan kru Transmedia yang disebut Atiek mayoritas merupakan anak-anak muda generasi millennial yang memiliki skill mumpuni serta keinginan untuk mengembangkan diri yang begitu besar.

“Yang jelas fokus kami lebih ke konten. (Konten) Itu harus benar-benar berkualitas. Coba lihat misal drama korea atau juga lagu-lagu K-Pop, karena dia secara konten bagus, orang akan cari cara agar bisa menontonnya. Korban kuota juga nggak masalah. Bahkan nonton konser dengan harga tiket yang relatif mahal juga oke. Dan jangan lupa tim kami sebagian besar generasi millennial, sehingga kami paham betul selera dan konten yang gimana sih yang dicari penonton? Dan karena mereka masih muda, proses upgrading di kami juga berjalan lebih lancar,” tutur Atiek.

Di luar masalah konten dan tim yang masih muda, lanjut Atiek, kunci dari semua itu adalah kekuatan Transmedia secara grup yang berada di bawah naungan besar CTCorp. Dengan berada dalam naungan sebuah grup, maka lebih mudah bagi Transmedia untuk membangun sebuah ekosistem yang saling menguntungkan dan pada ujungnya berpengaruh pada peningkatan kualitas perusahaan.

“Di grup kami itu lengkap, mulai dari TVnya ada, management artis juga ready, tim artistic, scrypt writer hingga rumah produksi semua tersedia. Dengan begitu di era sharing and collaboration seperti sekarang kami jauh lebih diuntungkan. Kalau ‘tetangga’ perlu cari-cari lagi partner untuk kolaborasi, kami tinggal andalkan ‘saudara’ sendiri, done,” tegas Atiek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: