Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setahun Duit Negara 'Dibakar' Rp250 Triliun, Pemerintah: Kita Serius Garap Energi Terbarukan

Setahun Duit Negara 'Dibakar' Rp250 Triliun, Pemerintah: Kita Serius Garap Energi Terbarukan Kredit Foto: Forum Merdeka Barat (FMB) 9
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyatakan pemerintah serius menggarap riset terkait bahan bakar terbarukan dari minyak sawit Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir mengatakan pentingnya hasil penelitian di bidang sumber energi baru terbarukan untuk menggantikan bahan bakar berbasis fosil yang di Indonesia sebagian kebutuhannya masih impor.

"Mengapa renewable energy ditekankan, karena energi, khususnya bahan bakar minyak, satu hari kalau kita impor sekitar 400 ribu barel per hari. Satu tahun sekitar 17,6 miliar US Dollar atau setara Rp250 triliun. Ini terjadi uang kita menguap begitu saja," kata Nasir.

Baca Juga: Kementerian ESDM Terus Dorong Penggunaan Energi dari Minyak Sawit

Oleh karena itu Nasir menekankan pentingnya riset di bidang energi untuk menghasilkan sumber energi berbahan dasar tanaman agar Indonesia terbebas dari impor minyak.

Nasir menjelaskan saat ini penelitian terkait bahan bakar terbarukan sedang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung untuk menghasilkan bahan bakar yang bersumber dari minyak sawit.

Menteri dari PKB itu mengemukakan potensi minyak sawit untuk dijadikan bahan bakar sangat besar. Di samping Indonesia merupakan salah satu negara yang memproduksi sawit terbesar, penelitian yang tengah dilakukan memungkinkan penggunaan minyak nabati secara 100 persen menjadi bahan bakar.

Nasir menjelaskan jika saat ini pemerintah telah menerapkan kebijakan bahan bakar diesel wajib menggunakan minyak nabati dengan kandungan 20 persennya, ke depannya dengan penelitian yang dilakukan bisa menjadi 100 persen penggunaannya untuk bahan bakar.

"Pada Februari ini saya sudah uji coba, Maret akan saya cek lapangannya, yaitu di Pertamina Cilacap untuk green avtur, dan Pertamina Dumai untuk green diesel," kata Nasir.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: