Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Gembira, Industri Migas Nasional Bergeliat Kembali (1)

Kabar Gembira, Industri Migas Nasional Bergeliat Kembali (1) Kredit Foto: Eksplorasi.id
Warta Ekonomi, Palembang -

Di tengah defisit migas nasional, muncul kabar gembira dari Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yakni kabupaten yang selama ini telah menjadi lumbung energi nasional.

Repsol, perusahaan asal Spanyol pada 21 Februari 2019 merilis kabar telah menemukan cadangan gas sebanyak 2 triliun kaki kubik (TCF) di Blok Sakakemang yang menjadi wilayah kerja eksplorasi mereka sejak 2015.

Cadangan gas yang ditemukan ini tepatnya berada di sumur ekplorasi yang kedua milik Repsol, yakni di Kali Berau Dalam (KBD) 2X di Desa Tampang Baru, Kecamatan Bayung Lincir.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut cadangan gas di lokasi tersebut menjadi penemuan terbesar dalam 18 tahun terakhir di Indonesia, sejak ditemukan sumber energi serupa di Blok Cepu oleh Exxon Mobil pada 2001.

Berkat temuan tersebut, Indonesia langsung merangsek naik dalam daftar negara-negara pemilik cadangan gas terbanyak di dunia, dari peringkat 13 pada akhir tahun lalu menjadi peringkat 5. Sementara urutan pertama hingga empat ditempati negara Iran, Rusia, Qatar, dan Turkmenistan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan penemuan ini patut disyukuri karena selama bertahun-tahun, Indonesia mengalami defisit migas akibat angka impor dan konsumsi yang lebih tinggi jika dibanding produksi.

Sepanjang 2018, neraca perdagangan migas Indonesia mencatatkan defisit 12,4 miliar dolar AS atau melonjak 44,7 persen jika dibanding tahun sebelumnya. Persentase ini merupakan yang terbesar dalam empat tahun terakhir.

"Kami sebut potensi di Musi Banyuasin ini cukup signifikan meskipun saat ini belum bisa menyebutkan angka pastinya (Repsol masih menghitung secara detail setelah ditemukan,red)," kata Dwi Soetjipto.

Manajer Senior Hubungan Masyarakat SKK Migas Sumatera Selatan Andi Arie Pangeran di Bayung Lincir, Sabtu (23/2), mengatakan penemuan sumber gas alam oleh Repsol ini akan memberi efek positif untuk ekonomi Indonesia.

Penemuan sumber cadangan gas di Sakakemang ini diproyeksikan dapat menambah cadangan nasional, sehingga diharapkan pula ke depannya akan dapat menggenjot produksi gas nasional.

Bukan hanya itu saja, industri migas akan menyerap tenaga kerja yang sangat besar, mulai dari pembangunan infrastruktur seperti jalan, jalur listrik dan jembatan ke lokasi-lokasi pengeboran migas, hingga penyediaan jasa seperti katering, laundry hingga service pengeboran.

Aktivitas ekonomi ini akan berlangsung secara terus menerus selama beberapa tahun bahkan hingga puluhan tahun sampai cadangan gas di lokasi tersebut dinyatakan habis.

Malahan untuk pembangunan sarana dan prasarana pengeboran saja Repsol akan membutuhkan waktu sekitar 2-10 tahun hingga semua benar-benar eksis. Kemungkinan besar Blok Sakakemang ini akan berproduksi pada tahun ke-5 setelah penemuan sumber gasnya.

Selama proses itu berlangsung tentunya pendapatan negara akan meningkat dari sistem bagi hasil industri migas, seperti royalti atau gross split.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan oleh karena itu, penemuan ladang gas ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Musi Banyuasin.

Dengan tidak mengecilkan potensi di sektor unggulan lainnya yakni pertanian dan perkebunan, Muba akan memprioritaskan sektor migas ini karena menginginkan pendapatan dari Dana Bagi Hasil migas ini untuk pembangunan.

Muba yang menjadi daerah penghasil migas berharap Dana Bagi Hasil itu dapat digunakan untuk menurunkan angka kemiskinan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: