Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Gembira, Industri Migas Nasional Bergeliat Kembali (2)

Kabar Gembira, Industri Migas Nasional Bergeliat Kembali (2) Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Palembang -

Berdasarkan survey ekonomi nasional per-Maret tahun 2018 diketahui angka kemiskinan di Muba masih dua digit yakni 16,52 persen atau turun hanya 0,23 persen jika dibandingkan 2017.

Terjadinya kemiskinan ini tidak lepas juga dengan kondisi anjloknya harga di sektor perkebunan karet dan sawit sejak lima tahun terakhir.

Menurut Dodi, saat harga jatuh, maka secara otomatis akan menurunkan daya beli masyarakat, sementara seperti diketahui 51,63 persen kepala rumah tangga di Muba bekerja di sektor perkebunan.

"Saya menargetkan angka kemiskinan bisa jadi satu digit," kata Dodi.

Baca Juga: Kabar Gembira, Industri Migas Nasional Bergeliat Kembali (1)

Terus eksplorasi Penemuan cadangan gas di sumber KBD2x tak lantas membuat Repsol berhenti. Pada maret 2019, perusahaan penjual minyak pelumas ini bersama konsorsiumnya Petronas dan Mitsui Oil Exploration akan melakukan kegiatan serupa di sumur KBD3x yang lokasinya relatif berdekatan dengan sumber KBD2x.

Manajer Senior Humas SKK Migas Provinsi Sumatera Selatan Andi Arie Pangeran mengatakan pekerjaan seperti itu lumrah dilakukan dalam pengeksplorasian migas karena jika ditemukan juga maka semakin memastikan bahwa di lokasi tersebut merupakan lumbung gas alam.

Saat ini cadangan gas di Muba telah setara dengan 220.000 barrel per day. Jika nantinya ditemukan juga di KBD3x maka melonjak dua kali lipat menjadi sekitar 400.000 barrel per day.

"Mudah-mudahan ditemukan lagi," kata Andi.

Setelah penemuan cadangan gas di sumur KBD2x, SKK dan Repsol akan bekerja sama dalam mencari `buyer , apakah dari luar negeri atau dari dalam negeri sendiri misalnya PLN atau perusahaan jaringan gas konsumsi rumah tangga.

Pembeli harus ditemukan terlebih dahulu sebelum berproduksi karena sifat gas yang tidak bisa disimpan, kata dia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada 2018 posisi cadangan minyak bumi Indonesia sebesar 3.154 million stock tank barrels (Mmstb) dan gas bumi 99,1 triliun standar kaki kubik (tscf). Tren investasi sektor hulu migas menurun sejak 2014 yang berada di angka 20,38 miliar dolar AS.

Dalam tiga tahun terakhir, investasi hulu sektor migas selalu di bawah target. Pada 2016, realisasi investasi hulu migas tercatat 11,6 miliar dolar AS atau di bawah target 15,9 miliar dolar AS. Kemudian, pada 2017 tercatat 9,33 miliar dolar AS atau sekitar 80 persen dari target.

Tahun lalu, realisasinya hanya 11,9 miliar dolar AS atau 83,8 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang mematok 14,2 miliar dolar AS.

Untuk jangka panjang, Indonesia harus terus berupaya menarik investor yang berminat melakukan eksplorasi, utamanya di basin-basin wilayah timur Indonesia. Eksplorasi akan menentukan seberapa besar cadangan baru dapat ditemukan kembali untuk menggantikan yang telah diproduksi.

Tanpa investasi hulu migas, prospek eksplorasi dan produksi ke depan akan suram. Kondisi ini tentu memprihatinkan di tengah tren merosotnya produksi siap jual (lifting) migas. Realisasi rata-rata lifting migas sepanjang 2018 mencapai 1,91 juta barel setara minyak per hari (boepd), atau setara dengan 96 persen dari target APBN 2018 yang dipatok 2 juta boepd. Jika dirinci, khusus untuk realisasi lifting gas bumi tercatat 1,139 juta boepd atau 94,9 persen dari target 1,2 juta boepd.

Sedangkan realisasi lifting minyak bumi 778 ribu barel per hari (bopd) atau 97,3 persen dari target yang dipatok 800 ribu bopd. Selain investasi yang mahal, bisnis hulu migas juga berisiko tinggi. Investor akan hati-hati sebelum mengambil keputusan investasi. Hal ini mengingat rasio keberhasilan (success ratio) eksplorasi di Indonesia terbilang rendah, di bawah 20 persen. Artinya, dalam lima kali eksplorasi hanya satu yang berhasil.

Kendati banyak kendala, penemuan cadangan gas di Blok Sakakemang diharapkan menjadi pemicu kebangkitan industri migas di Tanah Air. Penemuan tersebut diharapkan akan memacu semangat para investor untuk terus melakukan eksplorasi di blok migas lainnya.

Harapan tersebut tidaklah berlebihan mengingat masih banyak blok migas yang potensial di wilayah Indonesia. Blok Sakakemang hanyalah satu dari 10 area potensial untuk mencari "giant discovery" lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: