Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemprov DKI Ajak Masyarakat Wujudkan Jakarta Bebas Sampah

Pemprov DKI Ajak Masyarakat Wujudkan Jakarta Bebas Sampah Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menggelar berbagai kegiatan untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tingkat Provinsi DKI Jakarta 2019.

Tema yang diusung adalah DKI Nyok Kerja Bakti Berkesinambungan Guna Mewujudkan Jakarta yang Bersih, Sehat, Indah dan Asri.

"Pemprov DKI Jakarta senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah di Ibu Kota," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (24/2/2019).

Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat, komunitas-komunitas yang bergerak dalam pengelolaan sampah, serta para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mewujudkan hal tersebut, juga turut mengkampanyekan kegiatan pengurangan sampah di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Rangkaian kegiatan berlangsung di Jalan Zeni RW. 03, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu. Peringatan HPSN 2019 ini diikuti oleh sekitar 1.000 orang yang melakukan sejumlah kegiatan, seperti kerja bakti/gerebek sampah dan penanaman pohon.

"Tidak hanya pada peringatan HPSN, (namun) sepanjang tahun, jajaran kami siap mewujudkan bersih sampah di Ibu Kota. Kita berkolaborasi (juga) dengan berbagai komunitas," kata Isnawa.

Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengajak masyarakat terlibat langsung dalam mengelola sampah sebagai bentuk gerakan masyarakat.

"Ke depan, pengelolaan sampah tidak lagi di hilir, melainkan dimulai dari hulu dengan cara mengurangi, mendaur ulang dan memanfaatkan kembali sampah yang dihasilkannnya," katanya.

Lebih lanjut, Isnawa berharap agar semua pihak bisa bersama mengurangi berbagai jenis sampah dari sumbernya, contohnya, sampah organik bisa dikelola menjadi kompos, baik kompos padat maupun kompos cair, sedangkan sampah non-organik seperti sampah plastik dapat didaur ulang.

Masyarakat juga dapat mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tumbler sebagai wadah minuman yang dapat dipakai berulangkali di rumah, di kantor, di sekolah, di perjalanan, atau di mana pun berada.

"Sehingga dapat mengurangi sampah plastik dari sumbernya dengan melakukan gerakan satu juta tumbler, serta gerakan satu juta pembuatan lubang resapan biopori," kata Isnawa.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: