Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diprediksi Akan Terus Meningkat, Socio Enterprise Jadi Kontributor Turunnya Angka Pengangguran

Diprediksi Akan Terus Meningkat, Socio Enterprise Jadi Kontributor Turunnya Angka Pengangguran Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rostiawati, Direktur Pengembangan Pasar Ditjen Binapenta & PKK Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, dalam acara Secangkir Semangat #BuatNyataTujuanmu, yang merupakan program PT Kapal Api Global dalam pengembangan sociopreneur, mengatakan bahwa bonus demografi yang dialami Indonesia jika tidak dikelola dengan baik akan meningkatkan angka pengangguran. 

"Angkatan kerja Indonesia sudah mencapai 131 juta yang didominasi oleh kaum muda. Meskipun demikian, dalam 5 tahun terakhir angka pengangguran di Indonesia mengalami penurunan. Kontribusi terbesar dalam penurunan pengangguran ini adalah tumbuhnya socio-enterprise di Indonesia," jelas Rostiawati beberapa waktu lalu di Jakarta.

Untuk itu, Christeven Mergonoto, Chief Marketing Officer PT Kapal Api Global, mengungkapkan bahwa pogram dan gerakan Secangkir Semangat dari Kapal Api sudah berjalan selama 3 tahun. "Sejak 2018 yang lalu, kami fokus untuk mengembangkan kewirausahaan sosial di Indonesia. Kapal Api berkomitmen membuat suatu wadah bagi para pengusaha sosial muda agar mendapatkan akses ke ekosistem yang mendukung seperti bimbingan yang tepat dari para profesional di bidangnya," ungkapnya.

Baca Juga: Tiga Usaha Sosial Raih Penghargaan Program Sociopreneurship 'Secangkir Semangat'

Sementara itu, Iwan Murty, Chief Executive Officer PT Tristar Service Indonesia, menyatakan, "Kewirausahaan sosial akan terus berkembang di Indonesia. Karena menurut riset yang saya lakukan, 50 persen dari pendiri start up memulai bisnisnya karena ingin membuat dampak. Dari kacamata investor, kami mengharapkan sebuah usaha sosial jangan hanya fokus pada produk melainkan pada masalah yang ada dan mulai mencari solusi dari situ. Pastikan ada pengukuran dampak sosial yang jelas agar meyakinkan para investor akan keberlanjutan usaha tersebut."

Dalam kesempatan yang sama, David Christian, Sociopreneur dan Co-Founder Evoware mengungkapkan cara menjalankan usaha sosial.

"Dalam menjalankan sebuah usaha sosial, kita harus tahu “why”nya dulu, tujuan usaha sosial yang berasal dari dalam diri sendiri. Yang pasti bukan karena profit. Profit itu penting, tapi bukan tujuan melainkan hasil. Kita harus berpegang pada value usaha sosial kita agar ketika kendala datang, kita ingat “why” kita menjalankan usaha sosial ini dan terus menjaga keberlanjutan usaha," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: