Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Prabowo Tantang Kubu Jokowi Soal 'Kampanye Hitam'

Tim Prabowo Tantang Kubu Jokowi Soal 'Kampanye Hitam' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, menegaskan pihaknya tidak mengarahkan isu kepada para relawan termasuk PEPES, yang berkampanye tentang 'azan dilarang dan diperbolehkannya nikah sejenis jika Jokowi menang'.

Menurutnya, isu yang diangkat para relawan di berbagai daerah dibahas secara mandiri oleh relawan. Karena itu, ia menolak jika kampanye emak-emak di Karawang tersebut dikategorikan sebagai kampanye hitam. Sebab baginya para ibu-ibu itu hanya menyampaikan kekhawatiran seandainya Jokowi terpilih kembali.

"Mereka itu sampaikan apa yang mereka rasakan dan duga akan terjadi. Jadi mereka menyampaikan prasangka," ujarnya di Jakarta, Senin (25/2/2019).

Baca Juga: Ternyata, Penyebar Kampanye Hitam Jokowi, Relawan Prabowo-Sandiaga

Kekhawatiran emak-emak itu diduga Ferdinand disebabkan sejumlah hal. Pertama, menyangkut isu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang dinilai marak di era Presiden Jokowi.

Isu LGBT itu juga disebut Ferdinand diatur dalam RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Namun ia tak menjelaskan secara rinci soal itu. Hanya menyebut dalam RUU PKS dugaan membolehkan praktik LGBT.

"Ada informasi hal-hal seperti ini (LGBT) tak boleh dikecam, karena nanti dianggap lakukan kekerasan terhadap kelompok tertentu," katanya.

Baca Juga: Sebar Video Kampanye Hitam Soal Jokowi-Ma'ruf, 3 Emak-Emak Ditahan

Selain itu, lanjut Ferdinand, karena ada polemik soal volume azan."Baru pada rezim inilah azan jadi diributkan dan jadi isu yang harus diperbincangkan. Bahkan masyarakat minoritas berani protes azan. Ini pertanda tidak baik dan zaman dulu tidak ada. Atas inilah emak-emak itu kampanye, mereka sampaikan prasangkanya," jelasnya.

"Jadi ini bukan kampanye hitam. Ini sama seperti saya menyebut 'Jika menang saya khawatir ekonomi Indonesia ambruk'. Itu bukan kampanye karena saya punya dasar, data-data mendukung kekhawatiran saya. Model berpikir emak-emak itu sama seperti saya," sambungnya.

Baca Juga: Sandiaga Ditolak Warga, Tim Jokowi Senang?

Dia pun menantang Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf untuk menjawab kekhawatiran emak-emak di Karawang itu dengan argumentasi. Bukan dengan melaporkan ke polisi dan menyebutnya sebagai kampanye hitam.

"Pesan kami ke pemerintah terutama Jokowi dan timnya, isu ini silakan dibantah dengan argumen politik juga. Jangan sedikit-sedikit penjarakan orang, lah," jelasnya.

Diketahui, kampanye emak-emak di Karawang itu menjadi viral lewat video yang diunggah oleh akun @citrawida5 di twitter. Jejak digital unggahan tersebut telah hilang. Tetapi polisi telah berhasil mengamankan pemilik akun @citrawida5.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: