Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kripto Rentan Kejahatan Siber, Kaspersky Labs Kasih 5 Tips Aman

Kripto Rentan Kejahatan Siber, Kaspersky Labs Kasih 5 Tips Aman Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mata uang kripto belakangan menjadi metode pembayaran popular. Menurut laporan terbaru dari Kaspersky Lab, satu dari sepuluh orang (13%) di seluruh dunia kini menggunakannya dalam transaksi pembelian. Di Indonesia, 27% dari 494 responden mengaku pernah menggunakan teknologi keuangan ini.

Dengan semakin tingginya minat masyarakat menggunakan mata uang kripto untuk berinvestasi dan bertransaksi, dompet digital mereka juga semakin rentan dicuri, berpotensi mengalami pertukaran yang tidak aman.

Vitaly Mzokov, Kepala Verifikasi, Growth Centre di Kaspersky Lab mengatakan, "Ada bahaya nyata terkait dengan pertukaran digital ini, karena sifatnya yang masih dalam fase pengembangan. Jadi, konsekuensi masih sangat berpotensi terjadi jika tidak tersedia keamanan di sisi dana konsumen tersebut."

Dia kembali menjelaskan bahwa pertukaran mata uang digital menjadi target utama para pelaku kejahatan siber karena kurangnya ketersediaan keamanan siber dalam alat pembayaran ini. Mereka bisa mencuri dana dengan jumlah yang besar karena serangan siber semakin lebih canggih.

Baca Juga: Wajib Tahu! 4 Aturan Aset Kripto dan Emas Digital di Indonesia

Baca Juga: Asosiasi Blockchain Indonesia: 2019 Kunci Pasar Kripto

"Sederhananya, tidak ada yang dapat menggantikan rasa kewaspadaan, jika sesuatu terlihat mencurigakan, dengan cara apa pun, jangan melakukan investasi," kata dia melalui siaran pers yang diterima di Jakarta.

Meski begitu, bagi Anda yang masih ingin menggunakan kripto sebagai metode investasi atau pembayaran, Kaspersky Lab memberikan beberapa rekomendasi berikut ini:

1. Selalu memverifikasi alamat dompet web dan tidak mengikuti tautan ke bank online atau dompet web.

2. Menggunakan dompet perangkat keras mata uang kripto.

3. Memeriksa alamat penerima, jumlah yang dikirim, dan perkiraan biaya terkait sebelum mengirim transaksi.

4. Menulis frasa mnemonik yang memungkinkan Anda memulihkan dompet kripto, jika terjadi kehilangan atau lupa kata sandi.

5. Menginstal solusi keamanan berkualitas tinggi, seperti Kaspersky Internet Security, guna melindungi perangkat yang Anda gunakan untuk mengakses dompet kripto dan penjualan di pertukaran kripto.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: