Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biang Kerok Optimisme Bisnis Asean Hingga Global Turun Signifikan

Biang Kerok Optimisme Bisnis Asean Hingga Global Turun Signifikan Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tidak hanya di Indonesia, penurunan optimisme bisnis juga dirasakan serentak secara global. Tercatat optimisme pelaku bisnis global sekarang berada di 39%, level tersebut turun signifikan sebanyak 15 poin dari 54% di kuartal II 2018 dan merupakan rekor terendah sejak kuartal IV 2016. Kondisi ini dirilis Grant Thornton melalui laporan International Business Report (IBR), Senin (25/2/2019).

Optimisme bisnis di Aseean tercatat masih di bawah Indonesia, yaitu berada di level 42% atau turun dari periode laporan sebelumnya yang mampu mencapai level 64%.

Ketidakpastian ekonomi diidentifikasi para pemimpin bisnis sebagai faktor pendorong terbesar, berada di angka 50% atau naik 22 poin dari kuartal II 2018. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh ketegangan geopolitik seperti perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok dan meningkatnya sentimen populis di sebagian besar negara ekonomi Barat seperti Italia dan Spanyol.

Terlepas dari prospek global yang terlihat muram dan perlambatan pertumbuhan PDB di sebagian besar negara maju, negara-negara ekonomi berkembang di Asia Pasifik dan Amerika Latin menunjukkan proyeksi pendapatan pelaku bisnis masih terhitung stabil dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini mencerminkan peningkatan integrasi ekonomi regional dan kolaborasi bisnis yang lebih efektif antarnegara-negara Asia Tenggara, selain mulai berkurangnya ketergantungan perdagangan pada Tiongkok yang perlambatan ekonominya mulai terasa.

Baca Juga: Optimisme Bisnis di Indonesia Menurun, Ternyata Ini Pemicunya

David Peneycad, Global Leader Grant Thornton International, mengatakan, "Meskipun pasar keuangan global bergejolak, para pemimpin bisnis tetap optimis karena PDB global diperkirakan akan terus tumbuh dan bisnis mereka akan ikutĀ  tumbuh bersama. Risiko tetap ada, namun fundamental ekonomi masih tetap kuat dan masih terbuka berbagai peluang bisnis."

Secara umum di saat ketidakpastian ekonomi, peningkatan investasi bukan pilihan favorit para pelaku bisnis yang cenderung secara signifikan mengurangi atau bahkan menghentikan investasi. Namun, inilah saat yang tepat bagi investasi untuk meningkatkan kemampuan dan infrastruktur pendukung hingga saat kondisi ekonomi membaik, pelaku bisnis yang bijak akan mampu bereaksi cepat untuk memanfaatkan momentum dan mengambil keuntungan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: