Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahana Yakin Penerbitan Obligasi Bakal Ramai

Bahana Yakin Penerbitan Obligasi Bakal Ramai Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah pasar keuangan Indonesia mengalami tekanan sejak awal tahun lalu, memasuki November mulai terlihat arus dana masuk kembali ke pasar saham maupun obligasi, yang masih terus berlanjut hingga saat ini. Meski tak dipungkiri dalam beberapa hari terakhir terjadi sedikit koreksi karena berbagai data dari pasar global seperti perekonomian Amerika dan Eropa yang diperkirakan tidak sebaik perkiraan semula, demikian juga kondisi perekonomian Jepang yang diperkirakan mengalami tekanan.

Masuknya kembali investor ke pasar keuangan Indonesia selain karena faktor global, tentunya tidak terlepas karena dukungan perekonomian domestik yang diperkirakan akan lebih baik dibanding tahun lalu. 

Setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 mampu tumbuh sbesar 5,17%, pertumbukan tertinggi sejak 2014. Ditengah sinyal perekonomian yang membaik pemerintah mampu menjaga defisit anggaran sebesar 1,76% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dari perkiraan semula sebesar 2,19% dari PDB, sedangkan inflasi mampu dijaga dikisaran 3%.

Melihat realisasi kinerja perekonomian yang positif ditengah terpaan faktor eksternal yang cukup berat, investor menilai prospek perekonomian Indonesia sepanjang tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu, sehingga mendorong masuknya arus investasi portofolio ke dalam negeri. Hal ini juga berpengaruh positif terhadap rencana korporasi untuk mencari pendanaan dari pasar saham dan obligasi demi mendorong ekspansi bisnis sepanjang tahun ini.

‘’Minat korporasi untuk menerbitkan saham maupun mencari pendanaan melalui obligasi jauh lebih ramai untuk tahun ini, dibanding tahun lalu,’’ kata Direktur Investment Banking Bahana Sekuritas Nelwin Aldriansyah. 

Baca Juga: Senin Sore, IHSG DItutup Hijau

Menurut Nelwin, dengan harga indeks saham yang lebih baik, korporasi semakin yakin untuk kembali masuk mencari pendanaan di pasar saham dan obligasi. "Meski investor semakin selektif dalam mengoleksi saham perdana tapi indeks akan buat korporasi yakin," tambahnya.

Baca Juga: Meski Rupiah dan IHSG Tertekan, Bahana Percaya Ekonomi Indonesia Masih Positif

Selama dua bulan pertama tahun ini, Bahana diantaranya telah membantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap III dengan total nilai emisi sekitar Rp 3,2 triliun dan Bahana juga bertindak sebagai co-manager dalam penerbitan sukuk global pemerintah yang diterbitkan sebesar $2 miliar, dengan oversubscribed hingga 3,8 kali atau permintaan yang masuk lebih dari $7 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: