Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Carrefour Manfaatkan Blockchain dalam Mengelola Stok Daging

Carrefour Manfaatkan Blockchain dalam Mengelola Stok Daging Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski masih terus memantik resistensi dari sebagian pihak, satu per satu pihak lainnya juga mulai membuka mata dan mengakui sisi kemanfaatan blockchain sebagai teknologi terbaru dengan sistem pencatatan paling mutakhir. Terbaru, Carrefour Spanyol baru saja merilis platform pelacakan stok makanan dagangan yang dibangun di atas sistem blockchain. Platform baru bernama Hyperledger tersebut semula dikembangkan oleh IBM dan disiapkan perusahaan untuk dapat membantu meelacak ketersediaan stok produk daging ayam dalam kemasan.

Nantinya dalam praktiknya, setiap daging ayam kemasan yang diproduksi dari peternakan di Galicia, Spanyol itu akan ditandai dengan QR Code yang berisi informasi detil terkait tanggal lahir ayam, jenis nutrisi yang terkandung, tanggal pengemasan dan berbagai informasi lain terkait ayam-ayam berkualitas unggul itu. Keseluruhan data informasi mengenai ‘profil’ ayam tadi disimpan di sistem blockchain agar lebih aman, sistematis dan transparan.

“Blockchain merupajan teknologi penting dalam sebuah proses rantai pasokan (supply chain). Dia bisa meningkatkan transparansi sehingga memungkinkan pelanggan untuk dapat melihat dan mengkaji keseluruhan proses distribusi yang ada,” ujar Direktur Komersial Makanan Carrefour Spanyol, Jorge Ybarran, sebagaimana dilansir oleh  Cointelegraph, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: General Motors Andalkan Blockchain Perangi Pencurian Identitas

Dengan mulai menggunakan sistem blockchain, menurut Jorge, pihaknya telah menjadi pelopor penggunaan teknologi penyimpanan dan transfer informasi terbaru, yang memungkinkan pelacakan sebuah benda melalui keseluruhan proses produksi hingga distribusi.

“Menjadi pemimpin di bidang ini adalah memang ambisi kami. Penggunaan teknologi blockchain memungkinkan kami menjamin pelacakan produk yang sepenuhnya transparan bagi konsumen,” tutur Jorge.

Upaya pemanfaatan blockchain ini, lanjut Jorge, telah mulai diinisiasi pada Oktober 2018, di mana Carrefour bergabung dalam kelompok Food Trust IBM bersama Nestle SA, Unilever NV dan juga Walmart.

Jika Carrefour lebih mencoba memanfaatkan penggunaan blockchain untuk mengelola dan mengawasi stok daging dagangannya, Walmart kini juga telah menggunakan sistem pelacakan blockchaian dari perkebunan hingga ke toko-toko jaringannya. Rencananya Sweetgreen di AS juga bakal segera melakukan shifting serupa.

Baca Juga: Carrefour di Spanyol Jual Makanan Olahan Ulat dan Jangkrik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: