Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teknologi Disrupsi Film, Bekraf: Bioskop dan OTT Tumbuh Bersama

Teknologi Disrupsi Film, Bekraf: Bioskop dan OTT Tumbuh Bersama Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Ekonomi Kreatif (Bekfraf) menilai kemunculan platform digital, seperti Viu, Iflix, dan Netflix, di industri film tak akan mengubah perilaku para penonton yang kini menyaksikan film ke bioskop. Justru, penayangan film secara daring dan luring akan bertumbuh beriringan.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan, hal itu didukung dengan bertambahnya layar bioskop di Indonesia yang mencapai lebih dari 70%. Saat ini, ada sekitar seribu layar bioskop beroperasi di Indonesia. Tak hanya itu, jumlah penjualan tiket film Indonesia pun berjumlah 52 juta pada 2018.

"Tahun ini kami menargetkan untuk menjual 60 juta tiket film lokal," ujar Triawan ketika Warta Ekonomi temui di Gedung Kementerian BUMN, Senin (25/2/2019).

Menurut Triawan, fakta itu juga menepis anggapan dari beberapa pihak mengenai pemberhentian penambahan layar bioskop Indonesia karena adanya platform streaming digital. Sebab, saat ini keduanya sama-sama berkembang.

Baca Juga: Viva Optimistis Industri TV Bakal Bertahan di Tengah Hantaman Film Streaming

Baca Juga: Kerja Sama dengan Viu, Ternyata Ini Alasan Bekraf...

Ayah dari Sherina Munaf itu mengatakan, "Beberapa tahun lalu ada yang bilang tidak usah bangun bioskop lagi karena semuanya pindah (menonton) lewat ponsel. Namun, itu tidak terjadi. Keduanya berkembang, dibuktikan dengan jumlah tiket yang terjual pada 2018. OTT (Over The Top) juga bisa hidup asal kreatif karena kompetisinya luar biasa."

Penjualan tiket yang naik itu, kata Triawan, meningkatkan produksi film karya sineas lokal Indonesia. Dengan kehadiran platform OTT laiknya Viu, Netflix, Iflix, Hooq, dan sebagainya, jangkauan distribusi film pun akan meluas ke mancanegara. 

"Produksi film naik, semuanya pasti ingin memberikan akses yang lebih besar, lebih lama, tak hanya secara nasional, tapi juga ke internasional," ujar Triawan. 

Bioskop dan platform OTT berkembang bersamaan. Keduanya haruslah kreatif dan inovatif agaf tetap menjadi pilihan dari konsumen. Begitulah pesan dari Triawan untuk para pelaku bisnis di industri perfilman Indonesia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: