Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investasi Asing Unicorn, 'Investor Tak Pegang Kendali Usaha'

Investasi Asing Unicorn, 'Investor Tak Pegang Kendali Usaha' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Topik perusahaan rintisan bervaluasi US$1 miliar alias unicorn banyak dibicarakan pascadebat calon presiden hampir dua pekan lalu. Tak terkecuali tentang potensi makin banyak uang Indonesia yang pergi ke luar negeri karena keberadaan unicorn yang dapat dibilang banyak disokong investor asing. 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, dalam investasi moda ventura–yang mendominasi pendanaan startup, ada perbedaan besar antara jumlah modal yang disetor dengan kendali atas usaha.

"Investor di ventura, tidak mau pegang kendali atas usaha yang kita modali, justru jadi pasif. Kita mau inovator (founder) terus pegang kendali, tanggung jawab, termotivasi, untuk mengembangkan usahanya," jelas Thomas di Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Baca Juga: Bagi E-Commerce, Hal Ini Tak Kalah Penting dari Gelar Unicorn

Aset perusahaan rintisan, menurut Thomas, ada di kekuatan SDM-nya. Jika inovator atau pendiri kehilangan kendali atau kecewa karena jumlah sahamnya tidak signifikan, maka perusahaan yang mengandalkan inovasi seperti startup akan dalam bahaya. 

Mantan Menteri Perdagangan itu menambahkan, "Jadi, sangat kelihatan, meski ada keikutsertaan modal asing yang cukup signifikan, justru semua pemodal termasuk investor asing mengutamakan agar unicorn dikendalikan oleh inovator, pengendali, dan pencetusnya."

Pernyataan Thomas diamini oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Ia berkata, model bisnis perusahaan rintisan itu berbeda dari perusahaan konvensional. Investor hanya bertindak sebagai investor finansial.

"Lalu, kalau ada investor masuk ke dalam negeri itu bakar uang, bakar uangnya buat siapa? Konsumen Indonesia. Sebetulnya, ini yang paling beruntung masyarakat Indonesia. Jadi, aplikasi-aplikasi (dari startup) menyelesaikan permasalahan di masyarakat," papar laki-laki yang memiliki sapaan Chief RA itu.

Baca Juga: Apa Benar Unicorn Indonesia Dikuasai Asing?

Menurut BKPM, arus modal yang masuk ke ekonomi digital dan sektor e-commerce adalah salah satu dari dua sektor yang menyelamatkan kondisi investasi internasional Indonesia. Sektor lainnya adalah pabrik pengolahan dan pemurnian lokal, khususnya untuk nikel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: