Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadir di Tengah-Tengah Go-Jek dan Grab, Mampukah Move Indonesia Bersaing?

Hadir di Tengah-Tengah Go-Jek dan Grab, Mampukah Move Indonesia Bersaing? Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasar transportasi online di Indonesia saat ini boleh dibilang telah dikuasai oleh dua pemain besar, Go-Jek dan Grab. Sempat ada Uber, namun akhirnya menghentikan operasinya, karena tidak dapat bersaing. Di tengah dominasi ojek online berwarna hijau itu hadir Move Indonesia yang ingin mencoba berebut pasar.

Move Indonesia dengan identitas berwarna biru ini mengumumkan kehadirannya di tengah masyarakat Minggu (24/2/2019) di GOR Bulungan Jakarta Selatan.

CEO Move Indonesia, Rudy Santoso mengklaim, kehadirannya bukan untuk bersaing dengan Gojek dan Grab, namun mengaku ingin belajar dari apa yang telah dilakukan oleh pelopor ojek online di Indonesia itu.

“Kami hadir atas niat yang tulus, tidak ada niat untuk bersaing, mereka adalah kakak-kakak dan juga saudara kami. Move Indonesia harus belajar dari mereka yang telah sukses,” ujar Rudy, melalui siaran pers yang diterima Warta Ekonomi.

Baca Juga: Regulasi Ojek Online Rampung Pertengahan Februari, Bentuknya Permen

Menurut Rudi, Move Indonesia hadir untuk menjawab kebutuhan komunitas yang ingin menggunakan jasa transportasi online yang aman dan terpercaya. Tidak hanya memberikan kemudahan bagi konsumen, tapi juga memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi para driver sebagai mitra barisan terdepan.

Untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen, saat ini Move Indonesia memberlakukan tarif promo sebesar Rp8.000 untuk jarak jauh ataupun dekat, selama 3 minggu pertama, dan tarif yang kompetitif di luar promo. Sementara kesejahteraan bagi para mitra driver, mereka akan mendapatkan asuransi BPJS dan santunan.

Adapun beberapa layanan yang diberikan saat ini antara lain, M-Ride untuk jasa transportasi sepeda motor, M-Car untuk transportasi mobil, M-Food untuk jasa layanan beli dan antar makanan, dan M-Send untuk jasa layanan mengantar barang, dan M-Pay untuk mempermudah pembayaran. Menurut Rudy, layanan tersebut memgikuti permintaan pasar.

Selain itu juga ada program We Care untuk berbagi dengan menyisihkan 2% dari tarif yang dibayarkan untuk disumbangkan kepada kaum dhuafa dan difabel. Bantuan juga diberikan dalam bentuk pendidikan bagi mereka yang tidak mendapatkan kesempatan belajar karena faktor ekonomi.

“Semakin banyak pengguna layanan Move, maka kian cepat pula terwujudnya program kepedulian antar sesama,” tutur Rudy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: