MNC Studios Optimis Keuntungan Bakal Semakin Membengkak di Tahun Politik

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT MNC Studios International Tbk (MSIN) pada tahun politik ini optimis bisa mengantongi pendapatan senilai Rp1,88 triliun tumbuh 25% dibandingkan pendapatan tahun 2018 Rp1,5 triliun. Peningkatan tersebut akan sejalan dengan target laba bersih perseroan yang diharapkan bisa juga naik 24% dari Rp210,7 miliar menjadi Rp260 miliar. 

"Kami akan fokus untuk mempertahankan posisi pasar kami. Kami juga akan memperkuat fundamental bisnis kami untuk memastikan yang terbaik di kelasnya dan memperluas skala dan pertumbuhan," kata Presiden Direktur MNC Studios, Ella Kartika, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Rabu (27/2/2019). 

Baca Juga: Mantap, MNC Studios Cetak Untung Rp210,7 M Dari Sinetron

Menurut Ella, pada tahun 2019 perseroan pun menargetkan untuk memproduksi lebih dari 3.500 jam produksi serial drama. Dimana, pada tahun 2018 kapasitas produksi seri drama MNC Studios sekitar 3.296 jam. 

Selain itu, MNC Studios juga akan memaksimalkan pemanfaatan iklan digital yang telah mulai berlaku pada tahun 2018. Pada tahun lalu, pendapatan digital perseroan meroket 6317% menjadi Rp 41,5 miliar dari sebesar Rp 646 juta di 2017. 

"Angka-angka ini akan terus tumbuh secara eksponensial di tahun-tahun mendatang, karena Perusahaan memproduksi semua kontennya sendiri dan memiliki kapasitas untuk mengirimkan semua bentuk konten ( formulir panjang, seri web, dan konten formulir pendek lainnya). Kami akan berupaya memanfaatkan sepenuhnya permintaan yang muncul akan hiburan berbasis digital dengan memproduksi konten formulir pendek berkualitas tinggi termasuk seri web untuk platform media sosial," terangnya. 

Ia pun meyakini, dengan 20 saluran berbayar (MNC Channels) dan bersama-sama dengan empat FTA di platform TV Berbayar / IPTV di Indonesia mengendalikan pangsa pasar terbesar 25% secara nasional dalam MNC Group akan meningkatkan kinerja perseroan. "Ini akan terbukti menjadi pendorong pertumbuhan lain bagi MSIN untuk bergerak maju karena tingkat penetrasi pelanggan TV berbayar masih relatif rendah," pungkasnya.