Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Masa Tuhan Diajak Pemilu?'

'Masa Tuhan Diajak Pemilu?' Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif (Buya Syafii), mengaku heran Pemilu 2019 menyeret Tuhan. Bahkan para politisi lebih pikirkan dirinya sebagai caleg, daripada konsentrasi untuk masyarakat.

"Saya pikir yang masif itu sebenarnya ujaran kebencian dan fitnah, tuduh-menuduh. Dan itu menyeret Tuhan. Masa Tuhan diajak pemilu? Kan nggak bener. Itu udah nggak bener. Dan itu terjadi," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Baca Juga: Pencetakan E-KTP untuk WNA Ditunda, Hingga Pemilu 2019 Selesai

Menurut Buya Syafii, Indonesia bisa bertahan jika masyarakatnya berpikir waras. Maksdunya, masyarakat  memiliki tanggung jawab, lapang dada, tak ada permusuhan.

"Kalau Indonesia mau bertahan, kalau ingin jadi negara besar, Indonesia akan bertahan sehari sebelum kiamat dengan anak muda yang waras, jernih dan bertanggungjawab, sebab Mohammad Hatta mengatakan demokratis hanya bisa berjalan dengan tiga cara, tanggung jawab, rasa memiliki, dan lapang dada. Dikelola dengan baik. Jangan ada permusuhan," jelasnya.

Baca Juga: Salam 2 Jari Ratna Tak Ada Hubungannya dengan Prabowo-Sandi

"Sekarang kita repot. Dengan teman sendiri kita sudah susah bicara. Masa habis energi. Padahal pemilu biasa saja. Kalau nggak suka bisa diganti lima tahun. Apalagi pakai visi, segala macem, kalau kalah itu nanti nggak ada yang menyembah lagi. Sadis dan bodoh sekali. Itu biadab," lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: