Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percaya Enggak? Ternyata Masyarakat Indonesia Lebih Suka Nonton Konten Berbayar Ketimbang Gratisan

Percaya Enggak? Ternyata Masyarakat Indonesia Lebih Suka Nonton Konten Berbayar Ketimbang Gratisan Kredit Foto: Polytron
Warta Ekonomi, Jakarta -

Volume konsumsi data layanan atau konten berlangganan seperti Hooq, Viu, Iflix, Netflix, dan MAXStream sepanjang tahun lalu lebih tinggi ketimbang konten gratis seperti Youtube, Tik Tok, Vidio, dan Musically, berdasarkan data dari Telkomsel Digital Advertising.

Menurut data tersebut, konsumsi data platform berlangganan lebih tinggi 7,4 kali ketimbang platform gratisan. Pengguna aktif harian platform berlangganan meskipun hanya 900.000, namun konsumsi rerata data bulanannya mencapai 8,9 GB. Sementara konten gratisan meski memiliki user lebih banyak sekitar 25 juta, konsumsi datanya hanya 1,2 GB.

Program Director MMA APAC Azalea Aina menyatakan, tren tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk menonton tontonan yang berkualitas besar, yang bisa terlihat dari data konsumsi datanya. Ibarat orang lebih suka membayar Netflix dan menonton hingga berjam-jam daripada menonton Youtube yang hanya beberapa menit.

Baca Juga: Teken MoU, Iflix Bersama Bekraf-BPI Produksi Film Lokal

Baca Juga: Bekraf Gandeng Viu Kembangkan Film Pendek

"Setidaknya ada tiga faktor yang membentuk tren ini. Pertama, adopsi smartphone dan perangkat smart tv yang terhubung ke internet semakin tinggi. Kedua, kualitas konten di platform berlangganan sangat bagus, seperti Netflix yang membuat konten original," kata dia di Jakarta, Kamis (28/2/2019).

faktor lainnya, konsumen kini memiliki kendali waktu dan tempat untuk memilih acara yang mereka sukai tanpa perlu menunggu jadwal siaran seperti di tv konvensional. Mereka bisa menonton 10 episode series Korea Selatan dalam semalam. 

Dari data tersebut, terungkap pula sepanjang 2018 lalu, 97% pengguna internet di Indonesia mengakses internet lewat smartphone mereka, yang mana 89%-nya menggunakan sistem operasi Android.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: