Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Indikasikan Kemungkinan Penurunan Suku Bunga Acuan

BI Indikasikan Kemungkinan Penurunan Suku Bunga Acuan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mengonfirmasi bahwa suku bunga acuan sudah hampir mencapai puncaknya. Pekan lalu dalam Rapat Dewan Gubernur, BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day RR Rate di level 6%.

"Makanya, karakteristiknya sekarang suku kebijakan BI itu yang 6% sudah hampir mencapai puncaknya. Pada saat yang sama kami menambah likuiditas di pasar maupun di perbankan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (1/3/2019).

Dengan kondisi yang hampir berada di puncaknya, Perry mengakui ke depan suku bunga kebijakan BI bisa saja diturunkan. Namun kembali lagi, BI harus tetap melihat perkembangan makro-ekonomi di domestik dan perkembangan di global terlebih dahulu.

Baca Juga: Berubah, BI Perkirakan Kenaikan Suku Bunga The Fed Hanya Satu Kali Tahun Ini

"Tentu saja kan setiap bulan kami melakukan Rapat Dewan Gubernur, kami akan update terus informasi-informasi bagaimana perkembangan inflasinya, pertumbuhannya, neraca pembayarannya, neraca pembayaran di dalam negeri, penyaluran kreditnya seperti apa, di luar negeri kami juga akan lihat bagaimana ekonomi Amerika, bagaimana Fed Fund Rate (suku bunga the Fed), bagaimana juga risiko geopolitik yang ada di global," jelas Perry.

Baca Juga: Awal Tahun, BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%

Selain itu, BI juga berencana melakukan relaksasi kebijakan makroprudential guna menggenjot kredit di sektor-sektor prioritas seperti UMKM berbasis ekspor dan pariwisata.

"Dan tentu saja kami sedang melakukan studi untuk relaksasi kembali di sejumlah instrumen makro-prudensial apakah yang terkait dengan rasio intermediasi perbankan atau maupun instrumen-instrumen makro-prudential baru yang kami memang sedang studi untuk mendorong penyaluran kredit, khususnya di sektor-sektor prioritas seperti UMKM ekspor maupun pariwisata," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: