Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedubes AS Gali Potensi Komoditas Jagung di Sulut

Kedubes AS Gali Potensi Komoditas Jagung di Sulut Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Manado -

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) menggali potensi produksi komoditas jagung yang tersebar di kabupaten dan kota Sulawesi Utara (Sulut).

"Kita memberikan apresiasi atas kunjungan Kedubes Amerika Serikat ini karena memang Sulut mempunyai potensi produksi tanaman jagung yang menjanjikan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Ir Novly G Wowiling MSi usai presentasi dan dialog dengan tim Kedubes AS di Manado, Jumat (1/3/2019).

Peningkatan produksi salah satu komoditas unggulan itu, kata Novly punya relevansi dengan program Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw meningkatkan sektor ini.

Upaya keras yang dilakukan pemerintah provinsi melalui Dinas Pertanian dan Peternakan ini, lanjut dia, telah membuahkan hasil dimana total produksi melebihi kebutuhan masyarakat lokal.

Tahun 2018, luas panen jagung 324.171,7 hektare dengan daya mampu produksi sebesar 3,8 ton per hektare.

Dari luas panen tersebut, mampu berproduksi sebanyak 1.231.852 ton jagung dalam pipilan kering dengan target produksi saat itu sebanyak 1.154.010 ton jagung dalam pipilan kering.

"Kita surplus komoditas jagung karena bisa menjawab permintaan lokal," jelasnya.

Novly berharap kunjungan dan dialog ini akan ada investor yang mau menanamkan investasi di bidang pakan ternak agar bisa menyerap surplus jagung yang diproduksi.

Sementara itu "Agriculture Counselor United States Departement of Agriculture Foreign Agricultural Service", Chris Rittger, mengatakan pihaknya mendengar keadaan produksi jagung di provinsi berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa itu bagus.

"Jadi kita mengumpul data dari seluruh Indonesia, tidak hanya Sulut, dan pada bulan depan akan diterbitkan laporan mengenai ramalan produksi jagung di seluruh Indonesia," katanya.

Setelah itu, pihaknya akan berbicara dengan pemangku kepentingan lain sehingga orang tahu mengenai keadaan dan suplai jagung di daerah ini.

"Saya belum bilang pasti mengenai investor, tetapi kita akan menyebar informasi bahwa ada kesempatan di Sulut untuk perusahaan pakan ternak karena ada bahan baku yang tersedia," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: