Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai absennya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam tim pemenangan Prabowo-Sandi, terlihat partai tersebut tidak all out mendukung paslon nomor urut 02.
Menurutnya, dengan SBY menarik diri dari timses lantaran harus menemani Ani Yudhoyono di RS Singapura, akan berdampak pada elektoral Prabowo-Sandi. "Dengan tak aktif SBY akan berpengaruh besar, pasalnya Demokrat selain masih masuk enam besar hegemoni dan simpatisan mereka cukup signifikan," ujarnya, Minggu (3/3/2019).
Lanjutnya, langkah SBY tersebut otomatis membuuat daya gedor BPN pincang. "Tim BPN harus mencari alternatif siapa pengganti SBY. Saya nilai AHY bakal tak akan ngotot di kampanye nanti karena mereka lagi terfokus ke Ani Yudhoyono dan pilpres agak terbengkalai," terangnya.
Sambungnya, sedangkan Gerindra, PKS, PAN, dan Berkarya akan lebih ngotot, sedangkan Demokrat semua keputusan ada di tangan SBY.
"Ini bisa jadi no balancing tak ada keseimbangan lagi. Saya duga politik bersayap dan dua kaki kembali dimainkan Demokrat. Mereka tak akan all out dalam timses. Paling tidak mereka lebih prioritas lolos 4 persen PT," tukasnya.
Baca Juga: Kenapa dalam Pidato AHY Tidak ada Nama Prabowo-Sandi?
Seperti diketahui, dalam pidato politiknya setelah ditunjuk sebagai pemimpin pemenangan Partai Demokrat, Jumat (1/3) malam, tak sekalipun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut nama Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca Juga: AHY Sudah Tak Dekat Lagi dengan Sandiaga?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
