Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tidak Mungkin SBY Berpaling ke Jokowi

Tidak Mungkin SBY Berpaling ke Jokowi Kredit Foto: Antara/Biropers Setpres-Laily Rachev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cawapres Ma'ruf Amin menilai Komandan Kogasma Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjukkan tanda-tanda mendukung capres petahana Joko Widodo (Jokowi), karena tak menyebut nama presiden ke depan saat pidato politik.

Namun, hal itu dibantah Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, yang menyatakan 'tanda tangan basah' Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan tak akan berpaling.

"Kalau terkait persoalan Pilpres itu sudah selesai. 'Tanda tangan basah'-nya Pak SBY itu di KPU sudah ke Pak Prabowo-Sandiaga," ujarnya di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Baca Juga: Fahri Hamzah Mau Gabung ke Kubu Jokowi?

"Tidak mungkin kami berpaling di waktu tersisa, dan kader-kader Demokrat yang masuk ke Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi itu kader-kader utama," sambungnya.

Selain itu, lanjutnya, pidato AHY saat itu adalah pidato Demokrat dalam konteks Pileg. Karena itu, AHY bicara untuk menyampaikan program Demokrat sebagai peserta pileg yang bertepatan digelar bersama Pilpres.

"Pidato AHY malam kemarin itu, adalah pidato Demokrat dalam konteks pileg, harus dipahami seperti itu," katanya.

Baca Juga: Amien Rais Disebut Kubu Jokowi Cari Senasi, Balasan PAN 'Kalem'

Ia juga bercerita soal kader ataupun caleg Demokrat yang mengampanyekan Prabowo-Sandiaga di dapil masing-masing. Bahkan, kata Jansen, baliho dirinya sempat dirusak karena Demokrat mendukung Prabowo.

"Komitmen kami tetap mendukung Prabowo-Sandi dan itu tampak nyata dari kader-kader Demokrat yang dikirim pak SBY ke BPN itu termasuk saya dan banyak teman itu serius memenangkan Pak Prabowo, bahkan menjadi gugus terdepan dalam proses pemenangan beliau. Ya bahkan saya ini kena, kebetulan dapil saya inikan mayoritas bukan pendukung Pak Prabowo ya, baliho dirusak dan segala macam, dan ini bagian dari risiko untuk memenangkan pak Prabowo," terangnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: