Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ikuti Jejak Warren Buffet, Bergelimang Harta Lewat Investasi Saham

Ikuti Jejak Warren Buffet, Bergelimang Harta Lewat Investasi Saham Kredit Foto: Unsplash/The Creative Exchange
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ada berbagai macam jenis investasi yang bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin berinvestasi, salah satunya adalah saham. Di luar pekerjaan audit, nilai saham dilepaskan secara signifikan, terutama di pasar saham, di mana perubahan kecil dalam saham mempengaruhi kinerja perusahaan dan menciptakan gagasan di benak investor.

Tokoh bisnis seperti Warren Buffett dan Benjamin Graham memandang pasar dengan rajin dan mengambil alih saham yang tepat pada waktu yang tepat. Para investor percaya pada investasi strategis dan dengan demikian, mengambil tindakan tegas.

Baca Juga: Generasi Milenial: Investasi Belum Jadi Prioritas, Asal Gaya Hidup Berkualitas

Melansir dari Entrepreneur (4/3/2019), untuk melakukan investasi yang baik di pasar saham, para investor harus memikirkan uang dan mematuhi beberapa pelajaran dari investor terkenal berikut:

1. Nilai investasi

Prinsip-prinsip Value Investing pertama kali didirikan dan juga diajarkan oleh Benjamin Graham pada tahun 1928. Di bawah pelajaran Value Investing, investor harus membeli saham ketika harganya di bawah harga wajar karena alasan fundamental tertentu.

Baca Juga: Mau Tajir Kayak Warren Buffet di 2019? Ini 4 Cara Kelola Uang dan Investasi

Konsep pengadaan saham underpriced atau di bawah harga wajar telah menghasilkan hasil positif selama bertahun-tahun. Warren Buffett, seorang investor menegaskan strategi ini juga dan ikut mendukungnya.

Untuk berinvestasi di saham yang tepat, para investor perlu memahami kesehatan perusahaan secara keseluruhan dan prospek pertumbuhannya sebentar lagi.

2. Jadikan kesalahan sebagai guru terbaik

Pasar saham itu sifatnya tidak pasti. Bahkan, investor berpengalaman atau badan investasi tidak dapat secara akurat memprediksi inflasi pasar. Akibatnya, kadang-kadang, kejatuhan besar secara tiba-tiba bisa menenggelamkan pasar dan bahkan uang yang diinvestasikan.

Kesalahan-kesalahan itu tidak sepatutnya disesali, justru melalui kesalahan itulah pelajaran terbaik dilahirkan. Pelajaran yang bisa dipetik adalah pertama, seorang investor tidak harus memberikan jumlah besar dalam satu perusahaan, dan yang kedua ia harus mengawasi pasar untuk mengantisipasi kejadian yang tidak menguntungkan.

Baca Juga: Arisan: Menabung dan Investasi Sekaligus Silaturahmi

3. Lihat potensi tersembunyi dari perusahaan

Menginvestigasi perusahaan tertentu sebelum mengambil keputusan adalah langkah yang sangat penting. Meningkatnya pertumbuhan perusahaan sering menggoda para investor dan meminta mereka untuk membeli saham. Angka pertumbuhan ganda adalah khayalan belaka; harga sebenarnya terletak pada potensi perusahaan.

Sebelum mengakuisisi saham di perusahaan, investor harus mengajukan beberapa pertanyaan: Bagaimana kinerja perusahaan di tahun-tahun sebelumnya? Berapa lama perusahaan bisa mengalahkan di sektor ini? Apakah perusahaan mengadaptasi perubahan teknologi atau mengikuti mode tradisional?

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dengan mudah memeriksa pertumbuhan dan kinerja perusahaan di tahun-tahun mendatang.

Mempelajari latar belakang perusahaan dan memastikan investasi yang aman dapat membantu investasi tetap unggul di pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: