Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmikan Biogas, PTPN V Fokus Kembangkan Pembangkit Listrik dari Limbah Sawit

Resmikan Biogas, PTPN V Fokus Kembangkan Pembangkit Listrik dari Limbah Sawit Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biogas hasil kerja sama antara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), resmi beroperasi di Pabrik Kelapa Sawit Terantam PTPN V, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (4/3/2019).

Peresmian dilakukan langsung oleh Dirut PTPN V Jatmiko Krisna Santosa, Kepala BPPT Hammam Riza, dan Deputi Bidang TIEM BPPT Eniya Listiani Dewi. Kegiatan tersebut juga dihadiri jajaran Direksi PTPN V, BPPT, dan manajemen perusahaan perkebunan negara berkomoditas sawit dan karet tersebut.

"Setelah melalui banyak diskusi dan kajian, kami bersyukur pembangunan PLT Biogas di PKS Terantam, hasil kerja sama dengan BPPT dapat diselesaikan dan diresmikan bersama-sama," ujar Jatmiko Krisna Santosa melalui siaran pers, Senin (4/3/2019).

Menurutnya, PTPN V patut bersyukur, sebab perusahaan yang fokus menerapkan budi daya perkebunan yang berkelanjutan itu, memperoleh berkah melalui kerja sama yang apik dengan BPPT.

Baca Juga: PTPN V Distribusikan 3.000 Paket Sembako Murah

"BPPT punya riset, kajian, SDM, teknologi, dan peralatannya, sedangkan kami memiliki potensi limbah sawit yang sangat besar, berasal dari hasil olah PKS berkapasitas 575 ton TBS per jam," terang Jatmiko sambil menyebutkan bahwa sinergi dengan BPPT dalam pembangunan Biogas dimulai dengan penandatanganan MoU di 2016, dilanjutkan dengan pembangunannya di tahun berikutnya.

Pembangunan PLT Biogas sendiri menelan nilai investasi Rp27 miliar. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan listrik berasal dari Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair dari pabrik kelapa sawit Terantam, dan mampu menghasilkan listrik sebesar 700 KW.

Jatmiko menerangkan, listrik yang dihasilkan dari pembangkit tersebut nantinya digunakan untuk operasional pabrik pengolahan kernel (inti) sawit di Tandun, yang saat ini beroperasi dengan pasokan listrik dari PLT Biogas Tandun dan supply bahan bakar fosil.

"Penerapan sawit yang lestari bukanlah menyulitkan, tapi jadi bagian dari mimpi besar PTPN V untuk menjadi contoh sukses peningkatan nilai tambah dari limbah kelapa sawit, sekaligus meningkatkan kemampuan inovasi teknologi pemanfaatan limbah cair menjadi energi listrik di Indonesia, serta bukti kita tidak sekadar pemenuhan kriteria untuk memperoleh sertifikasi ISO, ISPO, RSPO hingga ISCC," tukasnya.

Baca Juga: PTPN V Tak Lupa Bantu Warga di Lingkungan Operasional Kebun

PLT Biogas Terantam merupakan proyek kedua di PTPN V, sebelumnya telah dibangun PLT Biogas pertama di lingkungan BUMN perkebunan berlokasi PKS Tandun dengan daya 1,2 MW. Selanjutnya, Jatmiko tengah merencanakan membangun PLT Biogas ketiga. "Yang ketiga di PKS Sei Pagar, tetap bekerja sama dengan BPPT," sebut Jatmiko.

"Kami punya planning besar untuk memanfaatkan seluruh potensi biogas dan biomass dari limbah sawit kami. Selain digunakan sendiri, kebutuhan listrik Riau menjadi potensi bagi kami yang sudah melakukan MoU dengan PLN. Kami berharap ke depan akan semakin banyak perusahaan sawit yang dapat memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi energi di Indonesia," harap Jatmiko.

Sementara di tempat yang sama, Hammam Riza menambahkan, pembangunan PLT Biogas ini merupakan pilot project bagi BPPT.

"Kami memandang PTPN V memiliki potensi yang sangat besar dalam pengelolaan limbah sawit menjadi energi terbarukan seperti biogas. Kami pun menaruh perhatian besar dalam pengembangan teknologi yang berasal dari tanaman budi daya kelapa sawit maupun limbahnya," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: