Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kantong Plastik Berbayar, Kemenperin Angkat Bicara

Kantong Plastik Berbayar, Kemenperin Angkat Bicara Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Industri Kimia Hilir Ditjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufik Bawazier, menyayangkan kebijakan kantong plastik berbayar yang dilakukan sejumlah ritel di Indonesia.

Ia menilai, hal tersebut dapat mengganggu keberlangsungan industri plastik. Sehingga membuat permintaan plastik akan menurun pelan-pelan.

"Kosakata berbayar pasti push price. Dengan demikian transfer beban pasti ke konsumen (masyarakat) dan dalam volume besar tentunya mengurangi daya saing industri plastik dan hukum ekonomi bekerja, demand kantong plastik akan menurun," ujarnya di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Baca Juga: Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis 'Menyesatkan'

"Hal ini tentu sangat disayangkan jika tujuan tujuan pengenaan biaya untuk alasan mengurangi sampah plastik," tambahnya.

Karena, kata Taufik, seharusnya pemerintah daerah (Pemda) serta instansi terkait yang bertanggungjawab untuk mengelola sampah plastik. Industri membutuhkan plastik untuk bahan baku. Maka dengan pengurangan plastik maka industri khususnya industri daur ulang maka akan semakin sedikit bahan baku yang didapat.

Baca Juga: Sejak Hari Ini, Kantong Plastik Dikenakan Biaya Rp200

"Industri membutuhkan bahan baku bukan sampah plastik. Artinya plastik-plastik waste selama memenuhi kriteria industri tentu akan diserap ke unit daur ulang industri," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: