Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perbankan Mulai Gunakan Mata Uang Kripto, Ini Lho Manfaatnya…

Perbankan Mulai Gunakan Mata Uang Kripto, Ini Lho Manfaatnya… Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keputusan JP Morgan yang baru saja mengumumkan rencana bakal menerbitkan mata uang kripto (cryptocurrency) sendiri terus menimbulkan polemik. Oleh sebagian pihak, hal ini dianggap sebagai "babak baru" perkembangan mata uang kripto secara internasional di masa mendatang.

Terlebih jika disandingkan dengan fakta bahwa selama ini posisi JP Morgan justru kerap kali menjadi "pengkritik berisik" terhadap kemunculan mata uang kripto di dunia. Meski demikian, diyakini pula bahwa keputusan JP Morgan ini tak lama lagi bakal segera diikuti oleh lembaga-lembaga perbankan serupa dan juga lembaga keuangan lainnya.

Bagaimanapun, kalangan perbankan diyakini bakal satu suara terkait kebutuhan masyarakat dunia terhadap pergerakan mata uang yang lebih cepat dan efisien.

"Selama ini ada triliunan dolar AS yang setiap saatnya beredar di seluruh dunia melalui sistem perbankan yang lamban dan kuno dengan masih adanya biaya-biaya tambahan. Dari sisi ini, pemanfaatan uang kripto jelas menjadi solusi bijak bagi kalangan industri keuangan, khususnya perbankan," ujar analis CB Insight dalam sebuah laporannya, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Go Crypto, JP Morgan Segera Luncurkan JPM Coin

Salah satu daya tarik mata uang kripto yang dibangun di atas platform blockchain di antaranya adalah dimungkinkannya proses transaksi tanpa melibatkan pihak ketiga. Dengan demikian, kompleksitas alur transaksi bisa lebih sederhana dan kecepatan durasi proses yang juga lebih cepat.

"Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk dapat mengoptimasi proses pembayaran. Dan token tunai (mata uang kripto) pasti adalah salah satunya," ujar Pimpinan Teknologi Blockchain Accenture, John Velissarios, dalam keterangan terpisah.

Dalam pandangan John, tekanan atas kebutuhan proses transaksi yang cepat itu, terutama bakal dirasakan oleh bank-bank multinasional yang memiliki klien di berbagai negara. Citi Group, misalnya, disebutnya memiliki unit treasury dan trading solution yang cukup besar, dengan proses pengelolaan uang tunai dan pembayaran untuk perusahaan yang terjadi bersamaan di berbagai negara.

"Kami telah benar-benar menguji Citi Coin pada tahun 2014 dan 2015 di laboratorium inovasi kami di Dublin, Irlandia. Dari sana kami bisa mengerti seberapa banyak uang yang dapat beredar di dalam sistem blockchain," ujar Kepala Pembayaran dan Piutang Global Citi Group, Manish Kohli, dalam sebuah laporannya.

Baca Juga: Susul AS, Pasar Modal Thailand Mulai Adopsi Teknologi Blockchain

Hingga saat ini Citi Coin memang belum pernah diluncurkan ke klien. Namun, hal itu menjadi pintu masuk Citi terhadap pendekatan yang dibangunnya saat ini terhadap keberadaan dan manfaat blockchain beserta mata uang digital di dalamnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: